Note

Harga Minyak Mentah Naik di Tengah Eskalasi Perang Ukraina-Rusia

· Views 29
Harga Minyak Mentah Naik di Tengah Eskalasi Perang Ukraina-Rusia
Harga Minyak Mentah Naik di Tengah Eskalasi Perang Ukraina-Rusia. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak mentah menguat pada Selasa (19/11/2024) di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik menyusul keputusan pemerintahan Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang mengizinkan Ukraina meluncurkan rudal ke target di Rusia. 

Selain itu, kenaikan harga minyak seiring produksi di ladang minyak Johan Sverdrup milik Equinor (EQNR) di lepas pantai Norwegia kembali beroperasi usai gangguan listrik.

Baca Juga:
Harga Minyak Mentah Naik di Tengah Eskalasi Perang Ukraina-Rusia Bidik Pasar K-Beauty, Pyridam (PYFA) Resmi Gandeng Perusahaan Kecantikan Korea

Kontrak berjangka (futures) minyak mentah WTI untuk pengiriman Desember ditutup naik 0,10 persen menjadi USD69,31 per barel.

Sementara itu, minyak Brent Januari, acuan global, terapresiasi 0,22 persen ke level USD73,30 per barel. 

Baca Juga:
Harga Minyak Mentah Naik di Tengah Eskalasi Perang Ukraina-Rusia IHSG Diprediksi Kembali Naik Jelang Pengumuman Suku Bunga BI

Produksi dari ladang Sverdrup, salah satu ladang minyak terbesar di Eropa, sempat dihentikan pada Senin akibat gangguan listrik di stasiun kelistrikan darat, yang mendorong harga minyak naik lebih dari 3 persen.

Menurut laporan Reuters, dua pertiga dari kapasitas produksi ladang sebesar 755 ribu barel per hari telah kembali beroperasi pada Selasa. 

Baca Juga:
Harga Minyak Mentah Naik di Tengah Eskalasi Perang Ukraina-Rusia Wall Street Ditutup Menguat, Saham Nvidia Jadi Penyokong

Mengutip MT Newswires, Selasa (19/11), ketegangan internasional turut menopang harga minyak setelah Rusia mengecam keputusan AS yang mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh buatan AS untuk menyerang target di Rusia. 

"Kerusakan yang dapat ditimbulkan Ukraina pada instalasi energi Rusia dalam beberapa pekan mendatang bisa jadi signifikan,” kata PVM Oil Associates dalam catatannya. 

Menurut PVM, ladang minyak Norwegia memang akan kembali beroperasi pada akhirnya, tetapi bagaimana Ukraina akan bereaksi atas lampu hijau dari AS tampaknya masih ambigu.

“Namun, lonjakan harga kemarin jelas didukung oleh perkembangan terbaru," ujar PVM Oil Associates.

Kontrak minyak berjangka berhasil mempertahankan kenaikan hari sebelumnya, meskipun tekanan untuk turun tertahan oleh premi risiko geopolitik yang meningkat.

Namun, mengutip Dow Jones Newswires, Selasa (19/11), pandangan pesimistis terhadap situasi pasokan dan permintaan global tetap membatasi penguatan harga minyak.

"Dengan China yang kesulitan kembali mencapai pertumbuhan di atas 5 persen, serta AS dan Eropa mengalami perlambatan siklikal, permintaan minyak mentah pada 2024 dan 2025 diperkirakan hanya tumbuh setengah dari laju 2 juta barel per hari yang terlihat pada periode pasca-pandemi 2022-2023," kata laporan TD Securities. 

Sementara itu, data dari Weekly Statistical Bulletin API menunjukkan, stok minyak mentah AS naik sebesar 4,753 juta barel pada pekan yang berakhir 15 November 2024, setelah sebelumnya turun 0,77 juta barel.

Kenaikan ini merupakan yang keempat dalam dua belas pekan terakhir, melampaui proyeksi pasar yang memperkirakan kenaikan 0,8 juta barel. (Aldo Fernando)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.