Harga Emas Dunia Menguat Lagi Imbas Ketegangan Ukraina-Rusia
IDXChannel - Harga emas menguat lagi pada Selasa (19/11/2024), seiring meningkatnya ketegangan internasional setelah pemerintahan Joe Biden mengizinkan Ukraina menyerang target di dalam wilayah Rusia menggunakan rudal buatan Amerika Serikat (AS).
Harga emas spot (XAU/USD) naik 0,77 persen ke posisi USD2.632,20 per troy ons pada Selasa, setelah meningkat 1,90 persen pada Senin (18/11), sekaligus mengakhiri koreksi berhari-hari sebelumnya.
Setelah berbulan-bulan tekanan, pemerintahan Biden pada akhir pekan lalu mengumumkan, Ukraina diizinkan melakukan serangan terbatas terhadap target di Rusia, yang kemudian ditanggapi Moskow dengan menyatakan mereka kini berada dalam keadaan perang dengan NATO.
Saxo Bank mencatat, dilansir dari MT Newswires, Selasa (19/11), “kenaikan harga emas didukung oleh dolar yang melemah dan memburuknya hubungan AS-Rusia setelah AS menyetujui penggunaan rudal jarak jauh oleh Ukraina melawan Rusia."
"Emas mendapat aliran investasi sebagai aset safe haven akibat kekacauan geopolitik," ujar analis Mizuho Securities USA Robert Yawger, dikutip Dow Jones Newswires, Selasa (19/11).
Pada Senin, analis komoditas Goldman Sachs mengulangi prediksi mereka, harga emas akan mencapai USD3.000 per troy ons pada akhir 2025.
Meski kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden (pilpres) AS dan dominasi Partai Republik di Kongres sempat memicu aksi jual dan ambil untung di pasar emas, bank investasi tersebut mencatat bahwa faktor-faktor yang mendorong emas ke level tertinggi tetap ada.
"Faktor utama yang mendorong perkiraan ini adalah meningkatnya permintaan dari bank sentral, sementara dorongan siklus akan datang dari aliran dana ke exchange-traded funds (ETF) seiring pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed)," kata para analis dalam catatannya, dikutip Kitco, Selasa (19/11).
Meskipun pembelian emas oleh bank sentral melambat pada kuartal III-2024, para analis memperkirakan permintaan akan tetap stabil dalam waktu dekat karena negara-negara terus mendiversifikasi cadangan resminya dari dolar AS.
Goldman Sachs juga mencatat, meningkatnya utang pemerintah AS dapat mendorong lebih banyak bank sentral meningkatkan kepemilikan emas mereka.
Kemenangan Trump di awal November ini mendorong imbal hasil obligasi dan dolar AS naik, menciptakan hambatan signifikan bagi emas.
Para pelaku pasar kini fokus pada kebijakan “America-First” yang diusulkan presiden terpilih, tetapi Goldman Sachs mengatakan kebijakan ini juga berpotensi mendukung harga emas hingga 2025.
“Eskalasi ketegangan perdagangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dapat menghidupkan kembali spekulasi di pasar emas,” tambah para analis.
Dolar AS terakhir terlihat stabil, dengan indeks ICE dolar naik tipis 0,05 poin menjadi 106,33.
Imbal hasil obligasi pemerintah turun, dengan imbal hasil obligasi dua tahun AS terakhir terlihat turun 1,5 basis poin menjadi 4,274 persen, sementara obligasi 10 tahun terkoreksi 4,3 basis poin menjadi 4,378 persen. (Aldo Fernando)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.