Pasardana.id - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkap ndonesia akan mengimpor beras dari India sebanyak 1 juta ton. Kata Budi, pembahasan importasi beras antara India dengan Indonesia ini merupakan kelanjutan pembicaraan sebelumnya.
“Jadi kan memang kan waktu itu ada tambahan 1 juta ya. Waktu itu juga kita coba dengan India atau dengan negara lain, pada prosesnya siapa aja yang kalau dia memang bisa jadi supplier kita, enggak masalah yang penting harganya kompetitif,” kata Budi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (20/11).
Budi mengatakan pemerintah India sebelumnya menyepakati akan menggelontorkan 1 juta ton beras ke Indonesia. Sehingga pemerintah Indonesia menagih janji tersebut.
“Kalau India kan memang kita waktu itu mintanya 1 juta ya. Tapi kan sekarang lagi proses G2G (Goverment to Goverment) karena kalau India B2B-nya (Business to Business) sudah oke. Ya tapi kita minta kalau bisa G2G biar lebih cepat proses pengadaan,” jelas Budi.
Ia pun berharap sebanyak 1 juta ton beras dari India tersebut bisa datang sebelum pergantian tahun. Sebab, merupakan bagian dari kuota impor 3,6 juta ton tahun ini.
“Iya (masuk 3,6 juta ton kuota impor tahun ini). Diusahakan (masuk Indonesia) tahun ini. Makanya kita kejar G2G-nya biar tepat, atau mungkin nanti kalau bisa India kan kita sudah koordinasi terus dengan Bulog. Mau ngambil dari mana,” ujar Budi.
Sebelumnya, rencana impor itu juga sudah disinggung saat pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri (PM) India, Narendra Modi, di sela-sela KTT G20 di Brasil pada Senin (18/11).
Pada awal 2024, pemerintah mengetok tambahan kuota impor beras dari semula 2 juta ton menjadi 1,6 juta ton. Sehingga total kuota impor beras tahun ini menjadi 3,6 juta ton.
Mengutip laman Kementerian Sekretariat Negara, dalam pertemuan Prabowo dan Narendra Modi membahas berbagai peluang kerja sama strategis di berbagai sektor, salah satunya di bidang perdagangan. Prabowo menekankan pentingnya kerja sama di bidang perdagangan, khususnya terkait impor beras dari India.
“Kami berharap dapat menyelesaikan kesepakatan impor beras dari India,” tutur Prabowo dikutip dari laman Kementerian Sekretariat Negara, Rabu (20/11).
Selain di sektor perdagangan, Prabowo juga menyoroti potensi kerja sama di bidang kesehatan dan pendidikan. Sedangkan dari sisi dunia usaha, Prabowo menyambut baik minat perusahaan-perusahaan India di bidang kesehatan, termasuk industri farmasi dan pembukaan cabang rumah sakit asing di Indonesia.
Hot
No comment on record. Start new comment.