Note

Global Clean Power Alliance Berpotensi Dukung Transisi Energi di Indonesia

· Views 21

Pasardana.id - Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto turut hadir dalam peluncuran Global Clean Power Alliance (GCPA) di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi G20 Rio de Janeiro, Brasil pada Selasa (19/11). 

GCPA merupakan inisiatif yang digagas oleh Inggris dalam upaya mengakselerasi transisi energi secara global. 

Inisiatif ini secara resmi diluncurkan oleh Perdana Menteri Inggris, Sir Keir Starmer.

Melansir siaran pers Kemenko Bidang Perekonomian, Rabu (20/11) disebutkan, inisiatif GCPA bertujuan untuk mengatasi tantangan investasi energi bersih di Emerging Markets and Developing Economies (EMDEs) dengan pendekatan yang lebih luas dan komprehensif melalui kerangka kerja sistemik yang melibatkan semua tahap pembangunan. 

GCPA fokus pada pembangunan platform lokal-nasional dan penguatan arsitektur pendanaan untuk proyek energi bersih.

Aliansi ini mengakui peran penting sektor swasta dalam mendanai transisi energi dengan strategi spesifik untuk menarik investasi melalui de-risking faktor finansial dan pengembangan proyek yang bankable.

“GCPA merupakan sebuah pendekatan yang lebih proaktif dibandingkan inisiatif yang bergantung semata pada pendanaan publik. Indonesia saat ini tengah mengakselerasi upaya transisi energi, salah satunya melalui optimalisasi energi baru dan terbarukan," beber Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso.

Ditambahkan, Indonesia sendiri memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar, misalnya sumber daya panas bumi (24 GW), tenaga air (95 GW), tenaga surya (169 GW), dan tenaga angin (68 GW).

Pada tahun 2040, Indonesia menargetkan untuk mengurangi ketergantungan pada batu bara hingga 33%, meningkatkan bauran energi terbarukan hingga 42%, dan menambah kapasitas energi terbarukan sebesar 75 GW, yang semuanya didukung oleh 70.000 km jaringan transmisi baru.

"Untuk mencapai visi ini, Indonesia memerlukan investasi sekitar USD235 miliar,” ujar Susiwijono.

Diketahui, terdapat 12 negara/organisasi regional yang pertama kali bergabung dalam aliansi ini, yakni Brasil, Australia, Barbados, Kanada, Chile, Kolombia, Prancis, Jerman, Maroko, Norwegia, Tanzania, dan Uni Afrika. 

Adapun Indonesia saat ini juga sedang aktif dalam beberapa fora kerja sama transisi energi internasional, seperti Energy Transition Mechanism, Just Energy Transition Partnership, Asia Zero Emission Community, dan Joint Crediting Mechanism

“Peluncuran GCPA dapat menjadi skema alternatif untuk membiayai program transisi energi di Indonesia,” tandas Susiwijono.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.