Note

Empat Saham Bank Kakap Kompak Turun

· Views 20
Empat Saham Bank Kakap Kompak Turun
Empat Saham Bank Kakap Kompak Turun. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham emiten perbankan raksasa serentak melemah pada Kamis (21/11/2024), melanjutkan tekanan sejak awal November lalu.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 15.11 WIB, saham bank BUMN PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) terkoreksi 2,68 persen ke Rp4.720 per saham.

Baca Juga:
Empat Saham Bank Kakap Kompak Turun WIKA Beton (WTON) Optimistis Raih Kontrak Baru Rp6 Triliun hingga Akhir 2024

Dalam sepekan saham BBNI terdepresiasi 4,65 persen seiring keluarnya investor asing dengan nilai jual bersih (net sell) Rp84,71 miliar di pasar reguler.

Demikian pula, saham bank Grup Djarum PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang turun 1,24 persen ke Rp9.950 per saham. Saham BBCA minus 1,73 persen dalam sepekan di tengah net sell asing Rp583,21 miliar.

Baca Juga:
Empat Saham Bank Kakap Kompak Turun Ekonomi RI Diproyeksi Tetap Tumbuh 5 Persen pada 2025, Ini Sederet Faktornya

Setali tiga uang, dua saham bank pelat merah lainnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), secara berturut-turut merosot 1,15 persen dan 0,80 persen.

Seperti BBNI dan BBCA, asing juga mencatatkan net sell di BBRI dan BMRI, masing-masing sebesar Rp1,58 triliun dan Rp393,99 miliar dalam sepekan.

Baca Juga:
Empat Saham Bank Kakap Kompak Turun Anak Usaha SUNI Targetkan Peningkatan Produksi

Aksi jual investor asing terus berlanjut sejak beberapa waktu lalu, turut menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di tengah lesunya saham-saham penopang, terutama empat bank utama.

IHSG kembali memerah, turun 0,26 persen hingga Kamis siang, terus berada dalam downtrend sejak akhir Oktober 2024.

Pada Rabu (6/11) dan Kamis (7/11) lalu, IHSG sempat turun signifikan masing-masing 1,44 persen dan 1,90 persen, terimbas kabar politik dari Negeri Paman Sam.

Kemenangan Donald Trump di pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) pada Rabu (6/11) lalu dikhawatirkan menggencarkan kebijakan yang menekan negara Asia, termasuk Indonesia. 

Menurut catatan Reuters, Kamis (7/11) lalu, Trump telah berjanji akan menerapkan tarif baru yang kemungkinan besar akan signifikan pada berbagai barang dari negara-negara seperti China dan Meksiko.

Tarif ini kemungkinan akan mendorong inflasi dan, pada gilirannya, memperkuat dolar AS serta memperlambat pelonggaran kebijakan Federal Reserve (The Fed).

Hal tersebut pada gilirannya berpotensi menarik dana keluar dari pasar negara berkembang, seperti yang telah terjadi akibat penguatan dolar AS.

Kabar pemangkasan bobot pasar saham RI di indeks favorit asing MSCI dalam laporan Greed and Fear yang dirilis perusahaan jasa keuangan Jefferies turut menekan IHSG.

Kendati dalam jangka pendek saham-saham perbankan mengalami guncangan, efek kekhawatiran investor terhadap kebijakan Trump nantinya, emiten tersebut dinilai masih memiliki prospek yang cerah ke depannya.

Laporan kinerja kuartal III-2024 dari sejumlah bank yang dipantau DBS Group Research menunjukkan hasil yang umumnya sesuai ekspektasi.

Menurut riset DBS yang terbit pada 4 November 2024, BBRI sedikit mengungguli perkiraan analis berkat pemulihan kinerja keuangan yang lebih tinggi dari yang diharapkan.

Analis DBS menjelaskan, pertumbuhan laba perbankan di kuartal III-2024 didorong oleh peningkatan penyaluran kredit yang kuat, meski dihadapkan pada tekanan biaya dana (cost of funds/CoF).

Beberapa bank juga berhasil menjaga biaya kredit pada level yang rendah. DBS memperkirakan tren positif ini akan berlanjut pada kuartal IV-2024, seiring dengan proyeksi pertumbuhan kredit yang kuat.

Sementara, analis CGS International menilai, bank-bank besar relatif stabil karena tren kualitas aset membaik sejak titik terendah pada kuartal II-2024.

Saat ini, kata analis CGS International, bank-bank besar menikmati pertumbuhan kredit yang kuat dan/atau Net Interest Margin (NIM) yang tetap tangguh meskipun ada penurunan suku bunga oleh bank sentral. Dengan demikian, laba bank utama diperkirakan akan tetap stabil pada kuartal IV-2024. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.