Harga Minyak Naik Lebih dari 1 Persen di Tengah Ketegangan Geopolitik
![Harga Minyak Naik Lebih dari 1 Persen di Tengah Ketegangan Geopolitik](https://socialstatic.fmpstatic.com/social/202411/69b03bde01214de088048d4118d09f38.png?x-oss-process=image/resize,w_1280/quality,q_70/format,jpeg)
IDXChannel - Harga minyak mentah naik pada Kamis (21/11/2024), didorong oleh peningkatan risiko geopolitik setelah laporan Rusia menggunakan rudal balistik antarbenua untuk menyerang Ukraina. Namun, pasokan minyak tetap melimpah di pasar.
Kontrak berjangka (futures) minyak WTI menguat 1,65 persen ke level USD70,15 per barel, sedangkan minyak Brent meningkat 1,74 persen ke posisi USD74,37 per barel.
![Harga Minyak Naik Lebih dari 1 Persen di Tengah Ketegangan Geopolitik](https://socialstatic.fmpstatic.com/social/202411/54742e08dd4240deaa0e12df051d8f88.png?x-oss-process=image/resize,w_1280/quality,q_70/format,jpeg)
Perang Rusia-Ukraina memanas pada Rabu, seiring Ukraina melancarkan serangan pertama ke wilayah Rusia menggunakan rudal dari negara asing setelah mendapat izin dari Pemerintahan Biden awal pekan ini.
Ukraina mengatakan Rusia merespons dengan meluncurkan rudal balistik antarbenua ke kota Dnipro.
![Harga Minyak Naik Lebih dari 1 Persen di Tengah Ketegangan Geopolitik](https://socialstatic.fmpstatic.com/social/202411/aeabdb29e9ad4391a19c54dc8b4907cc.png?x-oss-process=image/resize,w_1280/quality,q_70/format,jpeg)
Namun, menurut The Guardian, laporan bahwa senjata ini dirancang untuk membawa hulu ledak nuklir masih belum terkonfirmasi.
Mengutip MT Newswires, Kamis (21/11), meskipun ketegangan geopolitik meningkat, pasokan minyak diperkirakan tetap melampaui permintaan hingga 2025, didorong oleh tingginya produksi di belahan bumi Barat, lemahnya permintaan dari China, dan peningkatan cadangan minyak di AS.
![Harga Minyak Naik Lebih dari 1 Persen di Tengah Ketegangan Geopolitik](https://socialstatic.fmpstatic.com/social/202411/5001a242d0e54149bc868110aa57e76f.png?x-oss-process=image/resize,w_1280/quality,q_70/format,jpeg)
OPEC+ kemungkinan akan kembali menunda rencana untuk menambah pasokan 180.000 barel per hari mulai Januari, menurut laporan Reuters pada Rabu.
Organisasi ini sebelumnya merencanakan mengurangi pemotongan sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari, tetapi akan memantau kondisi pasar sebelum mengambil keputusan pada pertemuan 1 Desember mendatang.
"Peningkatan harga minyak dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk risiko geopolitik yang tidak terduga," kata PVM Oil Associates, dikutip MT Newswires, Kamis (21/11).
Namun, PVM juga mencatat, faktor-faktor yang sudah diketahui, seperti surplus pasokan global tahun depan dan lemahnya ekonomi China, akan membatasi durasi reli harga, kecuali ada perubahan signifikan yang mengganggu keseimbangan pasar minyak saat ini.
"Minyak mentah terus tertekan oleh berbagai isu, mulai dari konflik Israel-Iran, pemilihan presiden AS, hingga perang Rusia-Ukraina," kata analis energi Mizuho Robert Yawger dalam catatannya, dikutip Dow Jones Newswires, Kamis (21/11).
Dia menambahkan, penggunaan rudal balistik oleh Rusia merupakan peringatan jelas kepada Barat. “Namun harga minyak mentah masih belum mampu menembus level USD70 secara konsisten,” ujarnya. (Aldo Fernando)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.