Note

Bursa Asia Bergerak Beragam Jelang Akhir Pekan

· Views 15
Bursa Asia Bergerak Beragam Jelang Akhir Pekan
Bursa Asia Bergerak Beragam Jelang Akhir Pekan. (Foto: Reuters)

IDXChannel - Bursa saham Asia bergerak beragam pada perdagangan Jumat (22/11/2024), di tengah kenaikan bursa Amerika Serikat (AS) alias Wall Street.

Menurut data pasar, pukul 09.36 WIB, Indeks Nikkei 225 Jepang naik 1,02 persen.

Baca Juga:
Bursa Asia Bergerak Beragam Jelang Akhir Pekan IHSG Dibuka Rebound ke 7.154 Jelang Akhir Pekan

Penguatan ini membantu memulihkan sebagian kerugian dari sesi-sesi sebelumnya seiring investor mencerna data terbaru inflasi konsumen Jepang.

Data tersebut menunjukkan inflasi utama Jepang melambat ke level terendah dalam sembilan bulan, yaitu 2,3 persen pada Oktober.

Baca Juga:
Bursa Asia Bergerak Beragam Jelang Akhir Pekan Harga Emas Antam (ANTM) Hari Ini Melesat ke Rp1.520.000 per Gram

Sementara, inflasi inti juga turun ke level terendah dalam enam bulan, yakni 2,3 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan perkiraan pasar sebesar 2,2 persen.

Selain itu, mengutip Trading Economics, Jumat (22/11), laporan terpisah mengungkapkan, aktivitas manufaktur Jepang menyusut lebih besar dari yang diharapkan pada November, meskipun sektor jasa mencatatkan ekspansi.

Baca Juga:
Bursa Asia Bergerak Beragam Jelang Akhir Pekan IHSG Diproyeksi Tembus 8.150 di 2025, Sektor Saham Jadi Primadona

Kemudian, Straits Times Index Singapura terkerek 0,28 persen, KOSPI Korea Selatan menguat 1,15 persen, dan ASX 200 Australia mendaki 1,04 persen.

Berbeda, Hang Seng Index Hong Kong turun 0,19 persen dan Shanghai Composite Index melemah 0,60 persen.

Wall Street Menguat

Indeks utama Wall Street ditutup menguat pada Kamis (21/11) setelah perdagangan yang bergejolak.

Indeks Dow Jones dan S&P 500 mencatat posisi tertinggi dalam sepekan, didorong oleh kenaikan saham perusahaan teknologi besar.

Kenaikan Dow Jones Industrial Average ditopang oleh lonjakan 3,1 persen saham Salesforce setelah tiga perusahaan broker menaikkan target harga saham penyedia layanan komputasi awan tersebut.

Saham Nvidia, perusahaan chip terbesar di Wall Street, juga naik 0,5 persen setelah sempat berfluktuasi menyusul laporan kinerja kuartalan pada Rabu.

Nvidia berhasil melampaui ekspektasi pendapatan, bahkan memproyeksikan pendapatan kuartal IV-2024 di atas estimasi.

“Laporan keuangan Nvidia sangat bagus. Meski beberapa ekspektasi di atas itu tidak terpenuhi, fundamental AI dan Nvidia tetap solid, dan prospek untuk tahun depan terlihat positif,” kata Kepala Strategi Pasar di Ameriprise Financial Anthony Saglimbene.

Namun, sebagian investor kurang puas karena proyeksi pertumbuhan pendapatan perusahaan itu menjadi yang paling lambat dalam tujuh kuartal terakhir.

Grafik menunjukkan pertumbuhan pendapatan Nvidia yang melambat, dengan pertumbuhan tiga digit berakhir pada kuartal ketiga tahun fiskal 2024.

Indeks semikonduktor Philadelphia SE menguat 1,6 persen.

Secara keseluruhan, Dow Jones Industrial Average naik 461,88 poin atau 1,06 persen menjadi 43.870,35.

S&P 500 menguat 31,60 poin atau 0,53 persen ke level 5.948,71, sedangkan Nasdaq Composite bertambah 6,28 poin atau 0,03 persen menjadi 18.972,42.

Sementara itu, saham Alphabet merosot 4,7 persen hingga menyentuh level terendah dalam empat pekan.

Penurunan terjadi setelah Departemen Kehakiman AS meminta hakim agar Google melepas bisnis peramban Chrome serta mengambil langkah lain untuk mengakhiri dominasi monopoli perusahaan itu dalam pencarian online.

Di sisi data ekonomi, laporan mingguan klaim tunjangan pengangguran menunjukkan penurunan tak terduga pekan lalu. Hal ini memicu harapan akan pemulihan pertumbuhan lapangan kerja di November.

Investor kini menanti komentar dari pejabat Federal Reserve menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada pertengahan Desember.

Data CME Group’s FedWatch menunjukkan pasar uang memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan tersebut.

“Kita sudah melewati momentum pemilu, mendapat laporan Nvidia, dan sekarang pasar akan fokus pada pertemuan The Fed. Beberapa komentar dari pejabat The Fed pekan ini mengindikasikan kemungkinan jeda kebijakan di Desember,” ujar Saglimbene. (Aldo Fernando)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.