Note

Rupiah Indonesia Mendekati Level 16.000 Lagi per Dolar AS, Tunggu Dorongan dari Data IMP AS

· Views 11
  • Pasangan mata uang USD/IDR bergerak dalam kisaran perdagangan antara 15.800-16.000.
  • Pasokan Uang Beredar (M2) Indonesia untuk bulan Oktober tumbuh sebesar 6,7% (yoy).
  • Serangkaian data IMP Pendahuluan S&P Global AS akan dicermati menjelang akhir pekan.

Rupiah Indonesia (IDR) masih berkutat di sekitar level 15.932 melawan penguatan Dolar AS pada saat berita ini ditulis. Pasangan mata uang USD/IDR berada dalam rentang perdagangan 15.800-16.000 sejak Kamis pekan lalu, untuk menentukan arah selanjutnya, pasangan mata uang ini harus menembus di atas atau di bawah kisaran tersebut.

Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa data Pasokan Uang Beredar (M2) untuk bulan Oktober tercatat sebesar Rp9.078,6 triliun atau tumbuh sebesar 6,7% (yoy), di bawah pertumbuhan pada sebelumnya yang berada di 7,2% (yoy). Kemarin BI juga melaporkan bahwa defisit Neraca Transaksi Berjalan untuk Kuartal 3, berkurang ke USD 2,2 Miliar, lebih rendah dari defisit pada Kuartal 2 yang tercatat di USD 3,02 Miliar. Data yang beragam dari Indonesia ini tampaknya tidak banyak mendukung pergerakan Rupiah dalam menghadapi Dolar yang perkasa.

BI telah memutuskan pada hari Rabu untuk mempertahankan tingkat suku bunga sebesar 6%, deposit facility di level 5,25% dan lending facility di level 6,75%, sesuai dengan yang telah diprakirakan. Para analis melihat bahwa BI tidak banyak memiliki peluang untuk memangkas suku bunga dan mungkin menundanya lebih lama. Bank sentral Indonesia ini akan berhati-hati untuk menentukan langkahnya di tengah ketegangan geopolitik dan prospek kebijakan protektif yang akan dilakukan oleh pemerintahan baru Donald Trump. Karena hal ini, The Fed diharapkan akan menunda penurunan suku bunga sehingga memicu para investor untuk beralih ke aset-aset safe haven seperti Dolar AS.

Menurut Bloomberg, beberapa analis berpendapat bahwa BI masih memungkinkan untuk memangkas suku bunga pada Desember 2024, namun sebagian besar analis mengharapkan BI akan melakukannya di tahun 2025. Sementara itu, menurut alat CME FedWatch, peluang The Fed untuk melakukan pemangkasan di bulan Desember 2024 turun ke 59,4% dari peluang sepekan lalu yang terlihat sebesar 72,2%.

Amerika Serikat (AS), data ketenagakerjaan yang dirilis semalam, menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja di negara Paman Sam ini masih kuat. Klaim Tunjangan Pengangguran Awal untuk pekan yang berakhir pada tanggal 15 November turun ke 213.000, lebih rendah dari 219.000 (direvisi dari 217.000) pada pekan sebelumnya dan berada di bawah prakiraan 220.000. Data yang optimis ini telah membuat Dolar AS mempertahankan kekuatannya, dengan Indeks Dolar AS (DXY) kembali naik ke sekitar level 107.

Selanjutnya, malam ini, para pedagang akan menunggu serangkaian data Indeks Manajer Pembelian (IMP) Pendahuluan S&P Global AS untuk bulan November. Jika data menunjukkan angka di atas 50, maka hal ini dapat diartikan bahwa ekonomi AS secara umum berkembang, dan positif bagi Dolar AS, sehingga berpotensi menekan Rupiah Indonesia lebih jauh. Namun, jika angkanya di bawah 50, ada kemungkinan USD tertekan, memberikan kesempatan bagi IDR untuk mengoreksi pelemahannya.
 

Bagikan: Pasokan berita

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.