TLKM, ISAT, dan EXCL Bersaing Ketat di Tengah Lesunya Daya Beli
IDXChannel - Industri telekomunikasi nasional tengah terdampak daya beli masyarakat yang lesu. Kondisi tersebut membuat emiten di industri bersaing ketat memperebutkan hati konsumen.
Industri telekomunikasi saat ini didominasi oleh tiga pemain besar yakni PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) lewat Telkomsel (TSEL), PT Indosat Tbk (ISAT), dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Analis CGSI Sekuritas, Bob Setiyadi menyebut, saat ini pendapatan rata-rata per pengguna (average revenue per user atau ARPU) antar perusahaan semakin menyempit di tengah penurunan ARPU industri menjadi Rp40,9 ribu di kuartal III-2024.
"Setelah laporan keuangan kuartal III, kami percaya bahwa persaingan harga seluler akan tetap ketat meskipun ada upaya kenaikan harga dari EXCL dan ISAT," katanya lewat riset yang dikutip Sabtu (23/11/2024).
EXCL melaporkan penurunan ARPU menjadi Rp41 ribu karena penurunan data payload sebesar 4 persen secara kuartalan. Sementara ARPU TSEL turun menjadi Rp43 ribu meskipun data payload tumbuh 4,4 persen secara kuartalan.
"Data payload ISAT hanya sedikit menurun sebesar 0,5 persen, namun ARPU menurun dengan jumlah yang lebih besar menjadi Rp37,2 ribu," kata Bob.
Dari sisi pelanggan, ISAT mengalami penurunan sebanyak 2,2 juta dan TSEL 1,5 juta pelanggan. Adapun EXCL mampu menambah pelanggan sebanyak 100 ribu hingga 30 September 2024.
Bob menambahkan, biaya operasional dan pemasaran TLKM naik cukup tinggi di tengah upaya melindungi pangsa pasar di Jawa. Sementara ISAT dan EXCL relatif lebih stabil terkait biaya.
Dia pun mempertahankan rating NEUTRAL untuk sektor telekomunikasi mengingat ketatnya persaingan dan daya beli masyarakat yang lesu. Untuk saham TLKM dan EXCL, CGSI memasang rating HOLD dengan target harga masing-masing Rp3.050 dan Rp2.350. Sementara rating ADD disematkan pada saham ISAT dengan target Rp2.670.
Untuk TLKM, Bob melihat ARPU perseroan relatif stagnan dalam dua atau tiga tahun ke depan. Namun, laba bersih perusahaan milik negara ini tak terlalu sensitif terhadap ARPU dibandingkan kompetitornya.
Sementara, EXCL menjadi emiten yang paling sensitif terhadap perubahan dan jumlah pelanggan karena posisi leveragenya yang tinggi. Adapun rencana kenaikan tarif akan mendongkrak ARPU ISAT mendekati Rp40 ribu sehingga akan meningkatkan bottom line perseroan.
(Rahmat Fiansyah)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.