Note

Harga Emas Berpotensi Lanjutkan Momentum Positif di Pekan Ini

· Views 30
Harga Emas Berpotensi Lanjutkan Momentum Positif di Pekan Ini
Harga Emas Berpotensi Lanjutkan Momentum Positif di Pekan Ini. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Harga emas dunia mencatat kenaikan hampir 6 persen pekan lalu, seiring meningkatnya permintaan aset safe haven akibat serangan rudal antara Rusia dan Ukraina yang semakin intens.

Pada Jumat (22/11/2024) pekan lalu, emas spot (XAU/USD) berada di angka USD2.716,33 per troy ons, dengan kenaikan mingguan sebesar 5,98 persen.

Baca Juga:
Harga Emas Berpotensi Lanjutkan Momentum Positif di Pekan Ini Ini Strategi BTN (BBTN) Kembangkan Human Capital

Sementara, harga emas pengiriman Desember tercatat mendekati USD2.706 per troy ons, dengan kenaikan mingguan sebesar 5,3 persen berdasarkan kontrak paling aktif.

Ini merupakan kinerja mingguan terbaik sejak Maret 2023, menurut data Dow Jones Market Data.

Baca Juga:
Harga Emas Berpotensi Lanjutkan Momentum Positif di Pekan Ini Intip Agenda Emiten Awal Pekan, Ada RUPS hingga Ex Date

Saat ini, harga emas hanya sekitar 3,4 persen di bawah rekor penutupan tertinggi USD2.800 yang tercapai akhir Oktober lalu.

“Kenaikan signifikan ini semakin menegaskan peran emas sebagai instrumen lindung nilai utama terhadap ketegangan geopolitik," kata Kepala Investasi Wilayah Amerika di UBS Financial Services, Solita Marcelli, dikutip MarketWatch, Jumat (22/11).

Baca Juga:
Harga Emas Berpotensi Lanjutkan Momentum Positif di Pekan Ini BEI Cabut Suspensi Tiga Saham, DAAZ-KARW Beredar di Papan Pemantauan Khusus

Menurut Marcelli dan timnya, eskalasi terbaru terjadi ketika Rusia pada Kamis meluncurkan rudal hipersonik eksperimental ke wilayah Ukraina tengah dan timur.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, menyebut tindakan tersebut sebagai eskalasi yang jelas dan serius.

Di sisi lain, Ukraina menggunakan rudal canggih buatan Barat untuk menyerang sasaran di Rusia, sementara Moskow mengerahkan pasukan Korea Utara ke medan pertempuran aktif.

Dalam situasi tersebut, UBS tetap mempertahankan target harga emas di USD2.900 hingga akhir 2025.

Selain faktor geopolitik, emas juga dianggap sebagai lindung nilai terhadap tekanan politik, termasuk meningkatnya tingkat utang pemerintah global.

UBS mencatat, dolar Amerika Serikat (AS) memasuki fase ketidakpastian meskipun ada kebijakan pro-pertumbuhan di AS serta potensi tarif yang dapat mendukung penguatan dolar dalam jangka pendek.

"Namun, kami melihat penguatan USD [dolar AS] memiliki batasan, dan valuasi dolar saat ini mungkin sudah terlalu tinggi," ujar tim UBS.

Di sisi lain, sejumlah bank sentral global terus meningkatkan cadangan emas sambil mengurangi kepemilikan dolar.

Kebijakan tarif pada pemerintahan Trump pertama dan dampak internasional dari invasi Rusia ke Ukraina awal 2022 disebut sebagai pemicu utama pergeseran ini.

Proyeksi Pekan Ini

Harga emas diprediksi akan kembali menguat pekan ini, didorong oleh sentimen bullish di kalangan analis dan investor ritel, menurut survei mingguan Kitco News.

Dari 18 analis yang disurvei Kitco, 89 persen memperkirakan harga emas akan naik, sementara 66 persen dari 189 investor ritel yang mengikuti survei juga optimistis.

Rich Checkan, Presiden dan COO Asset Strategies International, menyebut tren harga emas positif setelah tekanan jual pasca pemilu.

"Ketegangan Rusia-Ukraina dan aksi beli setelah koreksi menjadi pendorong utama," ujarnya.

Direktur Pengelola Bannockburn Global Forex, Marc Chandler, menambahkan, dinamika geopolitik seperti ancaman nuklir Rusia turut mendukung harga emas. Ia bahkan memprediksi harga bisa mencapai USD3.000 pada tahun depan.

Sementara, analis senior di Barchart.com, Darin Newsom, memperingatkan potensi volatilitas pekan ini karena libur Thanksgiving di AS.

Namun, ia yakin ketidakpastian geopolitik akan terus mendorong investor ke emas.

Hal serupa disampaikan analis RJO Futures Daniel Pavilonis, yang menilai eskalasi konflik Rusia-Ukraina sebagai faktor kunci bagi penguatan emas.

Pengamat lain, seperti analis Phoenix Futures and Options, Kevin Grady, memperkirakan volume perdagangan tinggi awal pekan ini, sebelum pasar cenderung sepi jelang libur.

Sementara itu, CPM Group memproyeksikan harga emas spot bisa mencapai USD2.730 dalam dua pekan ke depan, meski potensi aksi ambil untung tetap ada di awal Desember.

Dengan risiko geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global, emas semakin diminati sebagai aset lindung nilai.

Meskipun pekan ini akan dipersingkat oleh libur Thanksgiving di AS, sejumlah rilis data ekonomi penting tetap menjadi fokus pasar.

Pada Selasa pagi, waktu setempat, pelaku pasar akan mencermati indeks kepercayaan konsumen dari Conference Board untuk bulan November serta data penjualan rumah baru Oktober.

Selanjutnya, risalah rapat terakhir Federal Open Market Committee (FOMC) akan dirilis pada pukul 14.00 waktu setempat, memberikan wawasan lebih lanjut tentang kebijakan moneter yang akan datang.

Pada Rabu, sejumlah data penting lainnya akan diumumkan, termasuk inflasi inti PCE untuk bulan Oktober, pesanan barang tahan lama, klaim tunjangan pengangguran mingguan, dan penjualan rumah tertunda. Data ini akan dirilis lebih awal untuk mengakomodasi libur Thanksgiving.

Pelaku pasar diperkirakan tetap waspada terhadap rilis data ini, terutama di tengah kondisi geopolitik yang sedang memanas dan prospek ekonomi global yang penuh tantangan. (Aldo Fernando)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.