Proyeksi Harga Minyak Dunia di Pekan Ini, Lanjut Naik atau Terkoreksi?
IDXChannel – Harga minyak mentah ditutup menguat pada pekan lalu, seiring oleh meningkatnya risiko geopolitik.
Minyak WTI untuk pengiriman Januari menguat USD1,14 menjadi USD71,24 per barel, sementara Brent untuk pengiriman Januari, yang menjadi acuan global, naik USD1,12 menjadi USD75,35 per barel pada Jumat (22/11/2024) pekan lalu.
Kedua kontrak minyak tersebut kompak melesat hampir 6 persen dalam sepekan.
Kenaikan harga ini dipicu serangan pertama Ukraina ke Rusia menggunakan rudal asing pada Kamis, yang dibalas Rusia dengan menembakkan rudal balistik hipersonik baru ke Kota Dnipro, diiringi ancaman nuklir yang semakin intens.
“Setelah beberapa hari izin dan penggunaan perangkat keras Amerika dan Inggris, Rusia meningkatkan eskalasi dengan menembakkan rudal balistik, yang untuk pertama kalinya digunakan dalam perang yang telah berlangsung 1.000 hari,” kata PVM Oil Associates, dikutip MT Newswires, Jumat (22/11).
Menurut PVM Oil Associates, Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa peluncuran rudal baru tersebut merupakan balasan langsung atas penggunaan senjata Barat. Dia memperingatkan bahwa keterlibatan Inggris dan Amerika Serikat berisiko memperluas konflik menjadi perang global.
"Dalam situasi seperti ini, harga minyak tidak punya pilihan selain naik," ujar PVM Oil Associates.
Namun, harga minyak tetap terjebak dalam rentang perdagangan sempit karena pasokan yang melimpah dan lemahnya permintaan dari China.
OPEC+ dijadwalkan bertemu pada 1 Desember untuk memutuskan apakah akan melanjutkan penambahan pasokan bulanan sebesar 180.000 barel per hari mulai Januari guna mengurangi pemangkasan produksi sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari.
Namun, laporan menunjukkan bahwa kelompok tersebut kemungkinan menunda langkah ini untuk mendukung harga.
Sementara itu, China meluncurkan kebijakan baru untuk mendorong perdagangan, termasuk dukungan untuk impor produk energi, di tengah kekhawatiran atas kemungkinan tarif baru dari pemerintahan Trump.
Dari sisi ekonomi, PMI S&P Amerika Serikat untuk November naik ke angka 55,3, mencatatkan pertumbuhan sektor swasta tercepat sejak April 2022, memperkuat prospek permintaan dari konsumen bahan bakar terbesar di dunia.
Namun, data PMI awal yang lebih lemah dari kawasan Euro menunjukkan memburuknya kondisi bisnis di wilayah tersebut.
Secara teknikal, dalam chart harian, futures WTI berpeluang menjajal resistance terdekat di level 72, dengan support berada di 70,80-70,00.
Di sisi lain, futures Brent berusaha mendekati resistance 75,72, dengan area support di kisaran 74,45-74,00. (Aldo Fernando)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.