Harga Minyak Dunia Turun 3 Persen di Tengah Meredanya Ketegangan Geopolitik
IDXChannel – Harga minyak mentah dunia melemah signifikan pada perdagangan Senin (25/11/2024).
Penurunan ini terjadi meskipun dolar Amerika Serikat (AS) melemah tajam, seiring meredanya ketegangan geopolitik setelah laporan bahwa Israel dan Lebanon mencapai kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri konflik dengan kelompok milisi Hizbullah.
Kontrak berjangka (futures) minyak mentah WTI merosot 3,00 persen ke USD69,09 per barel, sedangkan minyak Brent jatuh 3,63 persen ke posisi USD72,55 per barel.
Mengutip pejabat AS, Axios melaporkan bahwa Israel setuju untuk melakukan gencatan senjata dengan Lebanon, meskipun serangan bom ke Beirut masih berlanjut, sementara Hizbullah meluncurkan roket ke wilayah utara Israel.
Harga minyak sebelumnya melonjak 6,3 persen pekan lalu, dipicu perang Israel di Lebanon dan Gaza, serangan pertama Ukraina ke Rusia menggunakan rudal asing, serta ancaman nuklir Rusia yang ditambah dengan uji coba rudal eksperimental untuk menyerang Dnipro.
“Ketegangan geopolitik yang mendorong harga minyak mulai berkurang,” kata analis energi di Mizuho, Robert Yawger, dikutip Dow Jones Newswires, Senin (25/11).
"Kita sedang bergerak mendekati batas bawah rentang harga. Ada sedikit ruang penurunan lagi hingga sekitar USD66," ujarnya.
Di sisi positif, dia mencatat adanya harapan peningkatan permintaan bensin seiring meningkatnya aktivitas perjalanan selama pekan Thanksgiving.
Dolar AS, yang biasanya menjadi katalis positif untuk komoditas berdenominasi dolar, melemah tajam setelah Presiden Terpilih AS Donald Trump menunjuk manajer hedge fund Scott Bessent sebagai calon Menteri Keuangan.
Menurut CNBC International, Bessent dianggap sebagai pilihan moderat dan berpotensi mendorong Trump untuk meninjau kembali rencana tarif luas. Indeks ICE dolar terakhir tercatat turun 0,75 poin menjadi 106,81.
"Dolar AS melemah setelah Trump memilih Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan, dengan dampak terbesar terhadap CHF, JPY, dan Euro," kata Saxo Bank, dikutip MT Newswires, Senin (25/11).
Saxo Bank juga menambahkan, pandangan Bessent yang lebih moderat tentang tarif dan fokus pada pengurangan defisit turut menekan hasil obligasi AS, mendukung pelemahan dolar.
Dalam perkembangan lain, Iran mengumumkan rencana untuk memperluas produksi bahan bakar nuklir setelah mendapat kritik dari badan pengawas atom PBB, sebagai persiapan menghadapi kemungkinan sanksi di bawah pemerintahan Trump yang kedua.
Lebih lanjut, Menteri Energi Azerbaijan, Parviz Shahbazov, menyatakan bahwa OPEC+ kemungkinan akan mempertahankan pemotongan produksi minyak mulai 1 Januari, mengingat kekhawatiran atas lemahnya permintaan.
Pertemuan OPEC+ berikutnya dijadwalkan pada 1 Desember dan akan berlangsung secara daring. (Aldo Fernando)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.