Saham Bank Artha Graha (INPC) Milik Aguan Naik 6 Hari Beruntun, Lampaui Level 2021
IDXChannel – Saham PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC) kembali melaju kencang pada Selasa (26/11/2024).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.44 WIB, saham INPC melambung 8,97 persen ke Rp340 per saham. Di awal perdagangan, INPC sempat menembus Rp380 per saham.
Alhasil, Lonjakan harga ini memperpanjang tren positif INPC yang secara akumulatif telah naik 6 hari tanpa henti.
Saham INPC bergerak fluktuatif sejak 21 Oktober 2024, beberapa kali naik belasan hingga di atas 20 persen.
Seiring dengan itu, pihak BEI juga sempat melakukan penghentian sementara (suspensi) perdagangan INPC, yakni pada 25 Oktober 2024 dan 30 Oktober 2024-7 November 2024.
Dengan ini, saham INPC melampaui level tertinggi terakhir, yakni pada 3 Maret 2021, di level Rp320 per saham.
Dalam sepekan, saham INPC meningkat 106,10 persen, dalam sebulan melejit 157,14 persen.
Sebelumnya, pengamat pasar modal Michael Yeoh berpendapat, investor berbondong-bondong membeli saham INPC seiring dengan rumor soal rencana anak usaha emiten properti PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) untuk melantai di bursa di akhir 2024.
Apalagi, kata Michael, valuasi INPC saat ini terbilang murah.
“Anak usaha dari PANI akan melakukan penawaran publik perdana (IPO) pada Desember 2024. Respons pasar dari aksi ini mengarah ke pergerakan INPC, mengingat PBV [price-to book value] INPC yang juga masih dalam valuasi murah, yaitu 0,7-0,8 kali,” kata Michael kepada IDXChannel.com, Selasa (19/11/2024).
Kedua emiten tersebut memang memiliki keterkaitan kuat di bawah kendali taipan Aguan alias Sugianto Kusuma.
Aguan, bos properti raksasa Agung Sedayu Group, berkongsi dengan pengusaha kawakan Tomy Winata di INPC dan menjadi pengendali PANI bersama dengan Grup Salim.
Kini, saham INPC telah berhasil melewati target harga yang diberikan Michael pada Jumat (22/11) pekan lalu, yakni di angka Rp290, dengan menggunakan Teori Elliott Wave.
Sebagai informasi, dalam khazanah analisis teknikal, Teori Elliott Wave membantu memprediksi pergerakan harga dengan pola gelombang berurutan yang terbagi dalam dua fase.
Kedua fase tersebut, yakni fase impulsif (gelombang 1-2-3-4-5) yang searah tren utama, dan fase korektif (gelombang A-B-C) yang melawan tren.
Pola ini kerap digunakan untuk memetakan titik balik harga, terutama saat dikombinasikan dengan Fibonacci retracement.
Sebagai pengingat, meski memiliki potensi ke atas, kenaikan tajam yang berkelanjutan pada saham INPC bisa memicu aksi ambil untung (profit taking) oleh investor yang ingin mengamankan keuntungan mereka.
Risiko ini perlu menjadi perhatian, terutama bagi investor yang masuk di level harga tinggi. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.