Pasar IPO Tahun Ini Sepi, Begini Tren di 2025

IDXChannel - Pasar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Indonesia sepanjang 2024 terbilang sepi.
Pasalnya, hanya 39 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau turun dari tahun lalu yang sebanyak 79 emiten.
Tren IPO tahun ini belum semarak, lantas bagaimana proyeksi tahun depan?
Vice President Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi mengatakan, sejumlah hal menjadi faktor penggerak perusahaan untuk IPO antara lain kondisi ekonomi makro. Di mana, belakangan ini sudah jarang perusahaan melakukan IPO dengan nilai emisi jumbo.
Menurut Audi, perusahaan saat ini banyak mengantisipasi ketidakpastian global, utamanya di era suku bunga acuan yang masih tinggi. Para pemilik perusahaan disebut menghadapi kekhawatiran bahwa IPO tidak mampu diserap oleh pasar.
“Kami melihat estimasi tahun depan masih akan sama, kami agak ragu akan banyak perusahaan yang IPO dengan nilai emisi jumbo di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga,” kata Audi saat dihubungi IDX Channel, Rabu (27/11/2024).
Meski disebut belum akan diramaikan oleh perusahaan-perusahaan besar, namun Audi memproyeksikan akan banyak perusahaan dari sektor energi baru dan terbarukan (EBT) yang memutuskan untuk melantai di bursa.
Proyeksi itu didasari pada banyaknya perusahaan yang sudah mulai menggeser fokusnya ke bisnis yang berkelanjutan.
“Memang sudah kami perkirakan bahwa akan lebih banyak emiten-emiten EBT yang IPO nanti,” imbuh Audi.
Di sisi lain, untuk mendongkrak pasar IPO di Indonesia pada 2025 mendatang, Deloitte menilai regulator pasar modal dalam negeri perlu ambil peran.
“Regulator pasar modal bisa mengambil langkah-langkah penting untuk lebih meningkatkan daya tarik dan likuiditas pasar, dengan harapan dapat meningkatkan pencatatan saham di tahun 2025,” kata Capital Markets Advisor Deloitte Indonesia, Jasmin Maranan dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu.
Namun demikian, Jasmin menyebut seiring dengan pasar lokal yang menantikan kejelasan lebih lanjut mengenai kebijakan fiskal dan moneter di bawah pemerintahan yang baru, prospek ekonomi dan pertumbuhan domestik tetap positif.
“Optimisme itu didorong oleh infrastruktur yang dipimpin oleh pemerintah dan inisiatif transformasi digital, basis konsumen yang besar, tren demografi yang baik, serta sumber daya alam yang melimpah,” ujar Jasmin.
(DESI ANGRIANI)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.