Note

Saham ADRO Tumbang Lagi, Jatuh Lebih dari 20 Persen

· Views 19
Saham ADRO Tumbang Lagi, Jatuh Lebih dari 20 Persen
Saham ADRO Tumbang Lagi, Jatuh Lebih dari 20 Persen. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (sebelumnya PT Adaro Energy Indonesia Tbk) alias ADRO kembali anjlok pada Jumat (29/11/2024) pagi, melanjutkan penurunan tajam saat memasuki masa ex-date dividen, Kamis (28/11/2024).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.01 WIB saham ADRO turun 22,83 persen ke Rp2.130 per saham. Nilai transaksi tercatat Rp592,49 miliar.

Baca Juga:
Saham ADRO Tumbang Lagi, Jatuh Lebih dari 20 Persen Laba BTN Syariah Naik 33,6 Persen Jadi Rp535 Miliar di Kuartal III-2024

Sebelumnya, sesaat bel pembukaan berbunyi, pukul 09.00 WIB, saham ADRO sempat merosot hingga auto rejection bawah (ARB) 25 persen.

Pada Kamis (28/11), saat ex-date dividen, ADRO ditutup jatuh 24,80 persen, menyentuh batas  ARB 25 persen.

Baca Juga:
Saham ADRO Tumbang Lagi, Jatuh Lebih dari 20 Persen IHSG Hari Ini Berpotensi Menguat, Simak Rekomendasi Sahamnya

Kemarin, ada antrean antrean jual di ask/offer mencapai 14 juta lot di harga ARB atau setara dengan Rp3,89 triliun.

Penurunan tajam saham ADRO hingga ARB sebesar 25 persen mencerminkan reaksi pasar terhadap masa ex-date dividen yang umumnya diiringi penurunan harga saham, sejalan dengan mekanisme pasar.

Baca Juga:
Saham ADRO Tumbang Lagi, Jatuh Lebih dari 20 Persen Harga Emas Antam (ANTM) Turun Rp5 Ribu per Gram, Ini Rinciannya

Selain itu, antrean jual yang mencapai hampir Rp4 triliun menunjukkan adanya tekanan jual yang sangat besar, kemungkinan dipicu oleh investor yang ingin merealisasikan keuntungan dari dividen spesial jumbo senilai USD2,6 miliar.

ADRO tengah menjadi sorotan pelaku pasar setelah mengumumkan melakukan pemisahan bisnis (spin-off) anak usahanya, yang selama ini menjadi andalan di sektor batu bara, PT Adaro Andalan Indonesia Tbk atau AAI.

Spin-off tersebut dibarengi dengan melantainya AAI, nanti menggunakan ticker saham AADI, di awal Desember mendatang.

Nah, seiring dengan itu, ADRO pun membagikan dividen spesial dengan nilai jumbo untuk para pemegang saham perseroan, yang bisa digunakan untuk menebus porsi saham AADI usai gelaran penawaran saham perdana (IPO).

Diwartakan sebelumnya, sesuai keputusan mata acara pertama dalam RUPSLB, pemegang saham menyepakati usulan dividen dengan total nilai USD2,6 miliar atau setara Rp41,7 triliun (mengacu kurs Jisdor BI Rp15.888 per USD).

“Perseroan memiliki saldo kas internal secara konsolidasian yang cukup untuk melaksanakan pembagian dividen tunai,” kata manajemen dalam materi penjelasan RUPSLB di Jakarta pada Senin (18/11/2024).

Para pemegang saham juga menyepakati pergantian nama perusahaan menjadi PT Alamtri Resources Indonesia Tbk.

Manajemen menerangkan, perubahan nama menjadi salah satu langkah ADRO memperkenalkan identitas baru sebagai entitas induk yang akan lebih berfokus pada bisnis hijau dan pengembangan proyek-proyek ramah lingkungan.

Beberapa pilar bisnis hijau ADRO meliputi Adaro Minerals dan Adaro Green.

“Langkah ini diambil setelah terjadinya pemisahan pilar bisnis pertambangan batubara termal dan beberapa bisnis pendukungnya, melalui pelaksanaan PUPS,” ujar manajemen.

Menurut catatan Stockbit Sekuritas, Senin (18/11), pemegang saham ADRO dalam RUPSLB belum mengumumkan jumlah pasti pembayaran dividen tersebut.

Analis Stockbit Sekuritas memperkirakan, apabila manajemen ADRO memutuskan untuk membagikan dividen dengan batas maksimumnya sebesar USD2,6 miliar, maka jumlah dividen per saham setara dengan Rp1.359 per unit berdasarkan asumsi kurs rupiah per dolar Amerika Serikat (AS) di 15.898.

Di harga saham cum date dividen pada Selasa (26/11), yakni Rp3.670 per saham, imbal hasil dividen alias dividend yield ADRO jumbo, mencapai 37 persen.

Dalam keterbukaan informasi pada 20 November 2024, manajemen mengumumkan cum dividen di pasar reguler dan negosiasi ditetapkan pada Selasa (26/11) kemarin, sementara ex dividen untuk kedua pasar tersebut akan dimulai pada Kamis (28/11) ini.

Di pasar tunai, cum dividen dijadwalkan pada 29 November 2024, dengan ex dividen dimulai pada 2 Desember 2024.

Tanggal pencatatan atau recording date akan berlangsung pada 29 November 2024 pukul 16.00 WIB. Dividen tunai ini rencananya akan dibayarkan kepada para pemegang saham pada 6 Desember 2024.

Sebagai pengingat, cum dividen adalah tanggal terakhir bagi pemegang saham untuk membeli saham dan tetap berhak menerima dividen.

Sementara ex dividen adalah tanggal pertama setelah cum dividen, di mana saham diperdagangkan tanpa hak dividen. Jika membeli saham setelah tanggal ex dividen, Anda tidak akan mendapatkan dividen tersebut.

Seperti disinggung di muka, harga saham cenderung turun pada hari ex dividen karena pasar mencerminkan nilai dividen yang akan dibayarkan.

Pada hari ex dividen, saham diperdagangkan tanpa hak untuk menerima dividen, yang berarti investor yang membeli saham setelah tanggal tersebut tidak akan menerima dividen yang diumumkan. Oleh karena itu, harga saham sering kali turun setara dengan jumlah dividen yang akan dibagikan.

Spin-off dan IPO AADI

Sebagai informasi, ADRO segera melakukan pemisahan (spin-off) terhadap unit bisnis utamanya, PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), seiring penawaran saham perdana (IPO) yang akan menjadi salah satu aksi korporasi paling signifikan di 2024.

Langkah ini dirancang untuk memisahkan fokus bisnis antara batu bara termal dan energi hijau, memberikan peluang strategis baru bagi investor ADRO. 

Analis dari BRI Danareksa Sekuritas, dalam riset pada 15 November 2024, menyoroti dampak spin-off ini terhadap valuasi kedua perusahaan.

Berdasarkan proyeksi, AADI memiliki valuasi ekuitas sekitar USD6,1 miliar, yang menjanjikan potensi kenaikan valuasi hingga lebih dari 100 persen bagi pemegang saham AADI setelah IPO.

Di sisi lain, saham ADRO diperkirakan mengalami koreksi nilai pasar sebesar 9–31 persen akibat berkurangnya kontribusi AADI. 

IPO AADI akan menawarkan 778,68 juta saham dengan rentang harga Rp4.590–Rp5.900 per saham, memberikan valuasi Price-to-Earnings Ratio (PER) yang sangat kompetitif, yaitu antara 1,23 hingga 1,59 kali.

BRI Danareksa juga mencatat bahwa 45 persen laba bersih AADI kemungkinan akan dialokasikan untuk dividen, sesuai prospektus IPO. 

Investor menghadapi dua pilihan strategis menjelang spin-off ini.

Pertama, mengikuti Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham (PUPS) untuk membeli saham AADI, yang dinilai lebih menguntungkan berdasarkan skenario valuasi optimistis, misalnya dari riset Stockbit Sekuritas beberapa waktu lalu.

Kedua, tidak berpartisipasi dalam PUPS, yang berpotensi menyebabkan potensi kerugian, mengingat turunnya valuasi ADRO pasca-spin-off.   

Mengenai indikasi indikasi awal PUPS AADI, tanggal cum hak membeli saham di pasar reguler dan negosiasi pada 26 November 2024 dan tanggal ex hak membeli saham di pasar reguler dan negosiasi pada 28 November 2024.

AADI akan listing di bursa pada 5 Desember 2024. Seperti disebut di atas, tanggal pembayaran dividen ADRO pada 6 Desember 2024.

Kemudian, perkiraan periode pelaksanaan (exercise) PUPS AADI pada 6-10 Desember dan perkiraan periode distribusi saham AADI untuk perserta PUPS yang exercise haknya pada 9-11 Desember mendatang. (Aldo Fernando)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.