Note

Korsel Kucurkan Rp448 Triliun untuk Redakan Gejolak Keuangan Pasca Darurat Militer

· Views 10
Korsel Kucurkan Rp448 Triliun untuk Redakan Gejolak Keuangan Pasca Darurat Militer
Korsel Kucurkan Rp448 Triliun untuk Redakan Gejolak Keuangan Pasca Darurat Militer. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Keuangan Korea Selatan (Korsel) berencana mengucurkan 40 triliun won atau sekitar Rp448 triliun untuk menjaga stabilitas pasar finansial di tengah krisis politik.

Dilansir dari The Strais Times pada Kamis (5/12/2024), Korsel menghadapi krisis politik setelah Presiden Yoon Suk Yeol secara tiba-tiba mengumumkan darurat militer pada Selasa malam. Dia membatalkannya pada Rabu pagi setelah mendapat tentangan keras dari parlemen dan masyarakat.

Baca Juga:
Korsel Kucurkan Rp448 Triliun untuk Redakan Gejolak Keuangan Pasca Darurat Militer Seluruh Menteri Korsel Ajukan Pengunduran Diri Pasca Darurat Militer

Meski darurat militer telah dicabut, krisis politik tak kunjung reda. Kubu oposisi mendesak Yoon mundur jika tidak mau menghadapi pemakzulan.

"Pemerintah memantau pasar secara ketat dan akan menerapkan langkah jika diperlukan," kata Kementerian Keuangan korsel dalam pernyataanya.

Baca Juga:
Korsel Kucurkan Rp448 Triliun untuk Redakan Gejolak Keuangan Pasca Darurat Militer Buruh Korsel Bakal Mogok Besar-besaran, Tuntut Presiden Mundur

Kementerian Keuangan juga bekerja sama dengan bank sentral untuk meredakan gejolak pasar finansial. Bank of Korea (BOK) dapat membeli obligasi pemerintah dan memperluas operasi repo jika diperlukan.

Mata uang won telah menjadi salah satu korban terbesar dari pertikaian yang melanda negara itu dan menimbulkan kekhawatiran tentang kelayakan kredit Korea Selatan.

Baca Juga:
Korsel Kucurkan Rp448 Triliun untuk Redakan Gejolak Keuangan Pasca Darurat Militer Presiden Korsel Terima Pengunduran Diri Menhan yang Usulkan Darurat Militer

Indeks saham Kospi Seoul berakhir turun 1,4 persen pada Rabu setelah sempat merosot sebanyak 2,3 persen pada pembukaan.

Won juga sempat jatuh saat berjalannya darurat militer, namun kemudian bangkit setelah kebijakan itu dicabut.

Bahkan sebelum drama darurat militer, indeks Kospi dan won termasuk di antara yang berkinerja terburuk di dunia, sebagian karena kekhawatiran bahwa negara yang bergantung pada perdagangan itu akan menjadi korban utama perang dagang global di masa depan. (Wahyu Dwi Anggoro)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.