Sritex di Ujung Tanduk, Karyawan Minta Pemerintah Turun Tangan
Koordinator Serikat Pekerja Sritex Group, Slamet Kaswanto menyampaikan permintaan pekerja kepada pemerintah di tengah kondisi Sritex yang pailit. Menurut Kaswanto, buruh ingin pemerintah segera menjadi fasilitator antara manajemen perusahaan dan pihak kurator.
Sebabm kepastian soal keberlangsungan operasional di Sritex belum bisa diwujudkan. Upaya mediasi yang sebelumnya dilakukan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terhadap manajemen Sritex dan kurator gagal dilaksanakan.
"Karyawan ingin pemerintah segera menjadi fasilitator yang baik untuk keberlangsungan kerja. Going concern belum juga bisa diwujudkan karena belum ada izin dari kurator dan hakim pengawas yang menangani pailit ini," katanya kepada detikcom, Sabtu (7/12/2024).
Buruh juga mempertanyakan Mahkamah Agung (MA) belum juga memutuskan nasib status pailit Sritex. Padahal jika hanya menunggu kondisi seperti ini, buruh tidak akan bisa bekerja dan menerima gaji.
"Putusan MA tentang kepastian pembatalan pailit atau menguatkan putusan pailit juga tidak segera diputuskan MA. Semua menunggu batasan-batasan waktu yang ditentukan UU. Kalau seperti ini ya buruh tidak kerja tidak gajian. Apakah pemerintah bertanggung jawab membayar gaji buruh jika rekening perusahaan tidak dibuka blokirnya oleh kurator," beber Slamet.
Seperti diketahui, manajemen Sritex telah mengajukan kasasi kepada MA pada bulan Oktober lalu. Slamet berharap pemerintah bisa segera berkoordinasi dengan MA terkait putusan kasasi.
"Buruh Sritex berharap pemerintah segera berkoordinasi dengan MA agar segera diputuskan perkara kasasi," tuturnya.
Slamet sebelumnya menyampaikan bahwa nasib buruh setelah 45 hari Sritex berstatus pailit kini tidak jelas. Bahkan menurutnya rekening bank milik perusahaan kini sudah diblokir kurator.
"Namun apa yang menjadi harapan karyawan saat ini di hari ke-45 sejak putusan pailit tanda-tanda going concern itu tidak terjadi. Bahan baku di pabrik sudah berangsur habis, mesin banyak yang setop, produksi berhenti dan karyawan nasibnya tidak jelas," katanya dalam keterangan yang diterima detikcom, Sabtu (7/12/2024).
"Belum lagi informasi yang kami terima bahwa rekening bank telah diblokir kurator. Lantas bagaimana dengan pembayaran gaji kami," sambung dia.
Menurut Slamet Kemnaker sudah menyatakan bersedia menjadi mediator antara Sritex dengan kurator soal keberlangsungan operasional perusahaan. Namun rencana mediasi tidak terlaksana karena dibatalkan pihak kurator.
"Mengetahui hal tersebut kami merasa sangat kecewa, benar-benar kecewa kepada kurator. Nasib puluhan ribu karyawan dipermainkan begitu saja tanpa ada merasa tanggung jawabnya. Dan kami juga ingin menyampaikan kepada pemerintah, untuk lebih serius lagi memikirkan kelangsungan kerja kami," ujar Slamet.
(ily/hns)Reprinted from detik_id,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.