Klaim Asuransi Makin Ketat, Begini Prospek Emiten Kesehatan HEAL hingga SILO
IDXChannel - Dinamika regulasi dalam industri asuransi memberikan tantangan besar bagi rumah sakit di Indonesia. Hal ini berdampak terhadap sejumlah emiten sektor kesehatan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat rasio klaim agregat asuransi meningkat secara bertahap dalam lima tahun terakhir, mencapai 77 persen hingga September 2024, dibandingkan 2020 yang mencapai 71 persen.
Berdasarkan riset, terdapat fakta bahwa klaim asuransi di rumah sakit telah melampaui premi selama setahun terakhir, khususnya pada kuartal ketiga 2024.
Hal ini dinilai berdampak terhadap volume pasien asuransi dan operasional rumah sakit, seiring pengetatan klaim.
“Ini terjadi karena penghentian sebagian program cashless dari perusahaan asuransi, karena persetujuan klaim yang lebih ketat dan lebih hati-hati,” tulis Riset CGS International Sekuritas Indonesia yang dikeluarkan oleh analis Jason Chandra, dan Elizabeth Noviana pada 26 November 2024.
Proyeksi Industri
Meskipun dibayangi ketidakpastian atas volume pasien asuransi, saham-saham rumah sakit tetap menunjukkan potensi pemulihan bertahap, seperti PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), dan PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO).
CGS menilai volume pasien pada Oktober 2024 menunjukkan tanda-tanda pemulihan, meski masih berada di bawah capaian kuartal kedua 2024.
“Menurut kami pemulihan trafik pengunjung akan terjadi secara bertahap dalam dua kuartal ke depan karena penyedia asuransi terus menyempurnakan produk dan proses pembayaran mereka,” tutur dia.
Di tengah pengawasan terhadap penyedia asuransi swasta, CGS menilai emiten seperti MIKA dan SILO dapat membukukan kenaikan pangsa volume dalam dua kuartal ke depan karena pasar mereka yang berskala nasional.
Kebijakan jangka panjang pemerintah, seperti penyesuaian biaya INA-CBG dan kebijakan kelas standar BPJS, juga menjadi faktor penentu prospek sektor rumah sakit.
Sebagai catatan, INA-CBGs adalah singkatan dari Indonesia Case Based Groups, yaitu sistem pembayaran yang digunakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk mengganti klaim rumah sakit.
Namun, risiko tetap ada, termasuk biaya pra-operasi yang lebih tinggi dan kenaikan tarif yang tidak sesuai harapan.
Pertumbuhan laba emiten kesehatan (HEAL, MIKA, SILO) pada tahun 2025 akan mencapai 7-8 persen, lebih lambat dari 2024 sebesar 31 persen.
“Dengan valuasi premium 29x FY25F P/E, kami mempertahankan posisi netral untuk sektor ini,” kata dia.
Prospek Saham
Seiring rating netral terhadap emiten rumah sakit, CGS International Sekuritas Indonesia memberikan prospek bertahan bagi HEAL, MIKA, dan SILO.
MIKA direkomendasi HOLD dan target harga Rp1.330, seiring dampak terhadap terbatasnya rujukan dari BPJS. Analis menurunkan proyeksi laba bersih HEAL sebesar 4-12 persen untuk tahun buku 2024 hingga 2026.
Demikian juga saham MIKA direkomendasikan HOLD dengan target harga Rp2.600. Riset juga memangkas proyeksi pertumbuhan laba yang lebih lambat menjadi 2-13 persen. Sementara itu, SILO memiliki target harga Rp2.850 dengan rekomendasi serupa.
Hingga Senin (9/12/2024) saham HEAL stagnan di Rp1.480, MIKA turun 1,12 persen ke Rp2.650, dan SILO menguat 0,33 persen ke Rp3.080.
(DESI ANGRIANI)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.