Note

Bursa Asia Hijau Tebal Berkat Perubahan Kebijakan Politbiro China

· Views 8
Bursa Asia Hijau Tebal Berkat Perubahan Kebijakan Politbiro China
Bursa Asia Hijau Tebal Berkat Perubahan Kebijakan Politbiro China. (Foto: Reuters)

IDXChannel – Bursa saham Asia menguat signifikan pada Selasa (10/12/2024) pagi, seiring China menjanjikan pemangkasan suku bunga dan dorongan konsumsi.

Di sisi lain, pasar global tetap berhati-hati menjelang rilis data inflasi penting di Amerika Serikat (AS).

Baca Juga:
Bursa Asia Hijau Tebal Berkat Perubahan Kebijakan Politbiro China Emiten Pupuk Saraswanti (SAMF) Mau Stock Split 1:2, Minta Restu Investor di Awal 2025

Menurut data pasar, pukul 09.44 WIB, indeks Hang Seng Hong Kong meningkat 1,23 persen, indeks CSI300 China tumbuh 1,81 persen, dan Shanghai Composite terkerek 1,41 persen.

 Sementara itu, Nikkei dan Topix Jepang masing-masing menguat 0,10 persen dan 0,14 persen.

Baca Juga:
Bursa Asia Hijau Tebal Berkat Perubahan Kebijakan Politbiro China Saham Adaro Andalan (AADI) Naik 4 Persen, Catatkan Reli 4 Hari Beruntun

Indeks KOSPI Korea Selatan juga menguat 2,37 persen dan STI Singapura terapresiasi 0,47 persen.

Pernyataan dari Politbiro China pada Senin memicu lonjakan saham Hong Kong di sesi akhir perdagangan dan menekan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah China ke level terendah sepanjang masa.

Baca Juga:
Bursa Asia Hijau Tebal Berkat Perubahan Kebijakan Politbiro China Transcoal Pacific (TCPI) Jual Aset Kapal Senilai Rp24 Miliar 

Investor bertaruh bahwa kebijakan ini akan mendukung konsumsi dan pertumbuhan ekonomi yang lesu.

Media pemerintah Xinhua melaporkan, pejabat tinggi Partai Komunis mengubah sikap kebijakan moneter dari "prudent" menjadi "moderat longgar," mencerminkan respons mereka terhadap krisis sebelumnya, dengan janji untuk menstabilkan pasar dan "menggenjot" konsumsi.

"Langkah ini mengisyaratkan kemungkinan pemangkasan suku bunga, ekspansi fiskal, dan pembelian aset ke depan," kata analis ANZ dalam catatan mereka.

Namun, detail lebih lanjut diperkirakan diumumkan dalam Konferensi Kerja Ekonomi Pusat akhir pekan ini.

Reli saham mengangkat indeks utama China ke level tertinggi dalam satu bulan, dengan saham sektor konsumsi mencatatkan keuntungan besar.

Namun, lonjakan signifikan pada obligasi China, yang membuat imbal hasil 10 tahun dan 30 tahun mencapai rekor terendah, menunjukkan sebagian investor meragukan efektivitas langkah-langkah ini untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang.

"Jika sebelumnya permintaan kredit melampaui pasokan, kini keinginan rumah tangga dan sektor swasta untuk berutang terbatas meski suku bunga lebih rendah," ujar Kepala Ekonomi China di Capital Economics Julian Evans-Pritchard.

"Situasi ini membuat beban untuk mendorong ekonomi lebih besar di sisi kebijakan fiskal."

Bank sentral Australia diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan di level 4,35 persen pada hari ini.

Sementara itu, indeks S&P 500 di bursa AS alias Wall Street turun 0,6 persen semalam, dan kontrak berjangka S&P 500 melemah 0,1 persen pada sesi Asia pagi.

Penurunan 2,5 persen saham raksasa chip Nvidia semakin menekan sentimen pasar setelah China membuka penyelidikan antitrust terhadap perusahaan tersebut. (Aldo Fernando)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.