Note

Alfamidi (MIDI) Masif Buka Toko di Luar Jawa, Target Sahamnya Naik

· Views 23
Alfamidi (MIDI) Masif Buka Toko di Luar Jawa, Target Sahamnya Naik
Alfamidi (MIDI) Masif Buka Toko di Luar Jawa, Target Sahamnya Naik (Foto: dok website Alfamidi)

IDXChannel - Emiten jaringan ritel Alfamidi PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) menunjukkan pertumbuhan kinerja signifikan di tengah persaingan ketat bisnis minimarket di Indonesia. 

Strategi ekspansi di luar Pulau Jawa menjadi perhatian para pengamat, mengingat pertumbuhan GDP yang tinggi (di luar Jawa) dinilai berpeluang mendongkrak pertumbuhan pendapatan hingga laba perusahaan.

Hingga akhir kuartal III-2024, MIDI membukukan pendapatan Rp14,7 triliun, naik 13,1 persen year-on-year (yoy), dengan laba bersih Rp466,84 miliar, naik 19,55 persen yoy.

Sementara gerai MIDI per September 2024 mencapai 2.361, dengan 595 gerai Lawson, yang dioperasikan melalui anak usaha PT Lancar Wiguna Sejahtera.

CGS International Sekuritas Indonesia dalam risetnya mencatat pertumbuhan penjualan MIDI berada di atas rata-rata industri. 

Same Store Sales Growth (SSSG) MIDI mencapai 10,1 persen hingga triwulan III, melampaui induknya, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk atau Alfamart (AMRT) yang hanya 5,0 persen.

Kontribusi gerai MIDI juga condong ke luar Jawa, yakni sebesar 51 persen dari total gerai perusahaan. CGS menilai strategi ini dapat menopang top line perusahaan dari kompetitor.

Adapun realisasi pendapatan MIDI per triwulan tiga di luar Jawa mencapai Rp6,08 triliun, jauh lebih tinggi dari pemasukan di Jawa sebesar Rp2,18 triliun, meskipun masih kalah dengan kontribusi Jabodetabek senilai Rp6,6 triliun.

Selama 3 tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan PDB di luar Pulau Jawa tercatat lebih tinggi (CAGR 11 persen FY20-23), dibandingkan dengan di Jawa (CAGR 7,2 persen FY20-23), menurut data CEIC.

“Mengingat distribusi gerai yang tinggi di wilayah luar Jawa sebesar 51 persen dari total gerai, menurut pandangan kami, MIDI diposisikan untuk mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan PDB yang lebih tinggi di wilayah tersebut,” tulis Riset CGS International Sekuritas Indonesia yang diterbitkan pada 5 Desember 2024.

Sebelumnya manajemen MIDI dalam Earnings Call MIDI 3Q24 mengincar penjualan jangka panjang dengan fokus di luar Jawa. Tak main-main, nilainya ditetapkan mencapai 60 persen dari total pendapatan usaha MIDI sat ini.

Target ini didasari oleh pertimbangan biaya operasional (beban gaji dan biaya sewa) yang lebih murah, serta kompetisi yang lebih minim dibandingkan di wilayah Jabodetabek.

Kontribusi Lawson terhadap Pertumbuhan MIDI

MIDI juga mengambil langkah strategis dalam restrukturisasi bisnis Lawson, sebuah entitas ritel yang dikelola oleh anak usahanya.

Kendati rutin menutup gerai Lawson yang berformat store-in-store, manajemen MIDI tengah fokus membentuk format baru yang diusung MIDI melalui Ja-Di.

CGS menilai hal ini dapat mendorong efisiensi biaya, produktivitas produk segar yang lebih baik, dan tanpa biaya royalti. Sebagai catatan, bahwa merek Lawson tunduk di bawah Master License Agreement (MLA) anak usaha MIDI dengan Lawson Inc, Jepang.

“Kami memperkirakan perubahan (dalam format F&B baru yang direncanakan akan menurunkan beban operasional (opex) tahun fiskal 2025 sebesar Rp66 miliar,” terang riset tersebut.

Prospek Saham MIDI

Dari sisi valuasi, saham MIDI saat diperdagangkan dengan current valuasi price-to-earnings ratio (P/E) per 10 Desember 2024 sebesar 23,46x. CGS menilai angka ini dapat mencapai 19x untuk full-year 2025, lebih rendah dibandingkan proyeksi induknya, AMRT yang berada di 27x.

Sementara itu, CGS menetapkan target harga (TP) MIDI sebesar Rp510, berdasarkan metode Discounted Cash Flow (DCF) yang mengimplikasikan P/E full year 2025 sebesar 24 kali.

“Kami berpendapat potensi kenaikan harga saham MIDI lebih besar karena prospek pertumbuhan pendapatan yang lebih tinggi,” tutur dia.

Sejumlah katalis pertumbuhan datang dari langkah ekspansi di luar Jawa, restrukturisasi Lawson, dan SSSG yang lebih tinggi dari ekspektasi.

Namun, tidak ada prospek tanpa risiko. Beberapa potensi hambatan mencakup penurunan SSSG yang lebih cepat dari perkiraan, pembukaan gerai yang lebih lambat, serta restrukturisasi Lawson yang berlarut-larut.

Hingga Selasa (10/12/2024), saham MIDI mengalami koreksi 0,48 persen ke Rp416 per saham. Secara teknikal, menurut CGS, saham MIDI memiliki level support di Rp392 dan Rp372. Sementara itu, level resistance berada di Rp432 dan Rp452.

(DESI ANGRIANI)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.