Note

Harga Minyak Menguat 2 Persen, Pasar Berharap pada Permintaan China

· Views 19
Harga Minyak Menguat 2 Persen, Pasar Berharap pada Permintaan China
Harga Minyak Menguat 2 Persen, Pasar Berharap pada Permintaan China. (Foto: Reuters)

IDXChannel – Harga minyak mentah menguat pada Rabu (11/12/2024) seiring keputusan China pada Senin (9/12) untuk melonggarkan kebijakan moneter terus mendukung komoditas ini.

Sementara OPEC menurunkan perkiraan permintaan untuk 2024 dan 2025, dan sebuah laporan menunjukkan penurunan cadangan minyak AS.

Baca Juga:
Harga Minyak Menguat 2 Persen, Pasar Berharap pada Permintaan China Waspada Koreksi IHSG Hari Ini, Buy Saham BBNI hingga WIKA

Berdasarkan data pasar, kontrak berjangka (futures) minyak jenis Brent meningkat 1,84 persen ke USD73,52 per barel, melanjutkan kenaikan 2 hari sebelumnya.

Setali tiga uang, futures WTI naik signifikan 2,48 persen ke level USD70,29 per barel.

Baca Juga:
Harga Minyak Menguat 2 Persen, Pasar Berharap pada Permintaan China TOTO-MLBI Transfer Dividen Interim Ratusan Miliar Rupiah Hari Ini

Dalam Laporan Pasar Minyak Bulanan yang dirilis pada hari Rabu, OPEC kembali menurunkan perkiraan pertumbuhan permintaan untuk tahun 2024 dan 2025.

Kartel ini memangkas outlook tahun ini sebesar 210.000 barel per hari menjadi 1,6 juta barel per hari, sambil menurunkan perkiraan 2025 sebesar 90.000 barel per hari menjadi 1,4 juta barel per hari.

Baca Juga:
Harga Minyak Menguat 2 Persen, Pasar Berharap pada Permintaan China SSIA Optimistis Capai Target Pendapatan Rp6 Triliun di 2024

Laporan tersebut memperkirakan permintaan di negara maju hanya akan naik 100.000 barel per hari tahun depan, dengan 1,3 juta barel per hari permintaan baru berasal dari negara-negara berkembang.

Dalam survei mingguan, Badan Informasi Energi (EIA) melaporkan cadangan minyak komersial AS turun 1,4 juta barel pada pekan lalu, sementara perkiraan konsensus dari analis yang disurvei Oilprice.com memperkirakan penurunan 1,23 juta barel.

Sentimen pesimistis masih tertutup oleh keputusan China pada hari Senin untuk melonggarkan kebijakan moneter untuk pertama kalinya dalam 14 tahun.

Langkah ini diambil menjelang Konferensi Kerja Ekonomi Pusat, dengan tujuan merangsang perekonomian yang tengah berjuang menghadapi konsumsi lesu dan tekanan deflasi.

Importir minyak nomor satu ini merupakan sumber terbesar pertumbuhan permintaan hingga tahun ini.

Para trader pun berharap langkah-langkah stimulus akan menghidupkan kembali minat China akan minyak, bahkan saat presiden terpilih AS Donald Trump berjanji akan memberlakukan tarif berat pada ekspor China ke Negeri Paman Sam.

"Apa pun langkah yang mungkin muncul dari Konferensi Kerja Ekonomi Pusat, dan ada kepercayaan atau ketakutan yang semakin berkembang bahwa ini akan menjadi acara yang tidak bermakna, mereka tidak mungkin mengalahkan narasi tarif,” kata PVM Oil Associates.

“Bermain-main dengan suku bunga sekehendaknya, kecuali PBoC/Konferensi/Partai Komunis menghasilkan sesuatu selain bantuan sisi pasokan seperti yang dilakukan sepanjang tahun, tidak ada alasan untuk percaya bahwa kelesuan China tidak akan berlanjut.” (Aldo Fernando)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.