Pasardana.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut hilirisasi menjadi program utama Pemerintah yang terus dijalankan karena terbukti meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga kedaulatan energi Indonesia.
Program ini dipandang sebagai kunci dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Diungkap Bahlil, hilirisasi adalah faktor utama mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8 persen per tahun, sesuai visi Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
"Tidak mungkin pertumbuhan ekonomi kita meningkat tanpa adanya trigger, yakni investasi. Terutama dalam hilirisasi,” kata Bahlil dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (12/12).
Menurutnya, sektor energi Indonesia menghadapi tantangan besar. Terutama dalam hal produksi minyak nasional yang saat ini hanya mencapai 600 ribu barel per hari, jauh di bawah kebutuhan nasional yang mencapai 1,6 juta barel per hari.
“Kita mengimpor satu juta barel per hari, yang mengganggu neraca perdagangan, devisa dan neraca pembayaran kita,” sebut Bahlil.
Dia pun menekankan, di sektor mineral dan batubara, penting untuk melakukan koordinasi antara Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi.
Bahlil mengapresiasi peta jalan hilirisasi 28 komoditas yang telah disusun oleh Kementerian Investasi sebagai langkah strategis mendukung pertumbuhan sektor tersebut.
Sedangkan transisi energi, Bahlil menjelaskan bahwa Pemerintah terus mendorong percepatan penggunaan energi baru terbarukan untuk menggantikan energi fosil.
Salah satu langkah konkret yang diambil adalah program konversi motor berbahan bakar minyak menjadi motor listrik, yang diharapkan dapat menekan konsumsi bahan bakar minyak.
“Jumlah kendaraan roda dua di Indonesia mencapai 120 juta unit. Bayangkan berapa banyak minyak yang kita pakai hanya untuk motor. Ini yang akan kita konversi,” tandas Bahlil.
Hot
No comment on record. Start new comment.