Note

Harga Emas Turun Lebih dari 1 Persen, Hentikan Reli Kenaikan Berhari-hari

· Views 11
Harga Emas Turun Lebih dari 1 Persen, Hentikan Reli Kenaikan Berhari-hari
Harga Emas Turun Lebih dari 1 Persen, Hentikan Reli Kenaikan Berhari-hari. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga emas turun tajam pada Kamis (12/12/2024) setelah mengalami kenaikan selama empat hari berturut-turut, menyusul data harga produsen Amerika Serikat (AS) yang naik lebih tinggi dari perkiraan bulan lalu.

Namun, data ini kemungkinan tidak akan mengubah sikap Komite Kebijakan (FOMC) Federal Reserve (The Fed) AS terkait keputusan suku bunga pada pertemuan pekan depan.

Baca Juga:
Harga Emas Turun Lebih dari 1 Persen, Hentikan Reli Kenaikan Berhari-hari Jasa Armada (IPCM) Bagi-Bagi Dividen Interim

Menurut data pasar, emas spot (XAU/USD) merosot 1,36 persen ke level USD2.681,16 per troy ons, usai menguat sejak Jumat (6/12) pekan lalu.

Dalam sepekan, emas naik 1,15 persen dan dalam sebulan terapresiasi 2,32 persen.

Baca Juga:
Harga Emas Turun Lebih dari 1 Persen, Hentikan Reli Kenaikan Berhari-hari Wall Street Melemah, Investor Cerna Data Ekonomi Jelang Pertemuan Fed

Penurunan ini terjadi setelah Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan Indeks Harga Produsen (PPI) untuk November naik 0,4 persen dibandingkan Oktober, lebih tinggi dari perkiraan konsensus sebesar 0,2 persen menurut Marketwatch.

Namun, PPI Inti yang tidak memasukkan komponen makanan, energi, dan jasa perdagangan hanya naik 0,1 persen, turun dari 0,3 persen di Oktober, dan di bawah perkiraan konsensus sebesar 0,2 persen.

Baca Juga:
Harga Emas Turun Lebih dari 1 Persen, Hentikan Reli Kenaikan Berhari-hari IHSG Berpotensi Lanjut Koreksi, Buy Saham BRMS-BUMI

Data ini tidak mungkin mengubah ekspektasi bahwa FOMC akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada akhir pertemuan dua hari mereka pekan depan.

Alat CME FedWatch kini menunjukkan probabilitas 98,2 persen untuk pemangkasan tersebut, naik dari 71 persen sepekan sebelumnya.

"Komponen yang memengaruhi indeks PCE inti, yang menjadi acuan utama Fed, menunjukkan kelemahan universal. Bersama dengan data CPI yang dirilis kemarin, ini mengarah pada kenaikan yang sangat kecil sebesar 0,03 persen secara bulanan pada indeks PCE inti," ujar analis Capital Economics Paul Ashworth.

"Kini semakin mungkin bahwa The Fed akan melanjutkan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pekan depan."

Sementara itu, klaim awal tunjangan pengangguran naik 17.000 pekan lalu, mencapai level tertinggi sejak pertengahan Oktober, melawan ekspektasi ekonom yang memprediksi penurunan sebesar 4.000 menjadi 220.000.

Dolar AS menguat tipis, dengan indeks ICE dolar terakhir naik 0,09 poin menjadi 106,8.

Imbal hasil obligasi Treasury meningkat, dengan obligasi dua tahun menawarkan 4,184 persen, naik 2,7 basis poin, sementara imbal hasil obligasi 10 tahun meningkat 4,2 poin menjadi 4,317 persen.

Prospek di 2025

Dalam laporan proyeksi emas untuk 2025, ING menyatakan bahwa kombinasi kondisi makro yang bullish, risiko geopolitik yang berlanjut, serta pembelian oleh negara-negara maju akan mendorong harga emas ke level tertinggi baru tahun depan.

"Emas telah menjadi salah satu komoditas dengan performa terbaik tahun ini," kata ahli strategi komoditas di ING, Ewa Manthey, dikutip Kitco, Kamis (12/12).

Menurut Manthey, logam mulia ini telah melonjak lebih dari 25 persen sepanjang tahun, mencapai serangkaian rekor baru, didukung oleh optimisme pemangkasan suku bunga, pembelian kuat oleh bank sentral, dan tingginya permintaan dari Asia.

“Permintaan sebagai aset safe-haven di tengah risiko geopolitik yang meningkat serta ketidakpastian menjelang pemilu AS pada November juga mendukung reli emas yang memecahkan rekor tahun ini.”

Secara keseluruhan, ING memperkirakan reli emas akan terus berlanjut pada 2025. Bank ini memproyeksikan harga rata-rata emas mendekati rekor tertinggi tahun ini pada kuartal pertama dan kedua 2025.

"Kami percaya momentum positif emas akan terus berlanjut dalam jangka pendek hingga menengah," kata Manthey.

"Latar belakang makro yang menguntungkan, dengan suku bunga yang menurun dan diversifikasi cadangan asing di tengah ketegangan geopolitik, menciptakan situasi yang ideal bagi emas."

"Namun, dalam jangka panjang, kebijakan yang diusulkan Trump – termasuk tarif dan kontrol imigrasi yang lebih ketat yang bersifat inflasioner – dapat membatasi pemangkasan suku bunga dari Federal Reserve," demikian Manthey menyimpulkan.

"Dolar AS yang lebih kuat dan kebijakan moneter yang lebih ketat mungkin menjadi hambatan bagi emas. Meski demikian, meningkatnya friksi perdagangan dapat menambah daya tarik emas sebagai aset safe-haven."

ING memproyeksikan harga spot emas akan rata-rata USD2.800 per troy ons pada kuartal pertama dan kedua, sebelum turun menjadi USD2.750 pada kuartal ketiga, dan USD2.700 pada kuartal keempat 2025.

Sementara, rata-rata harga emas untuk 2025 diperkirakan sebesar USD2.760 per troy ons. (Aldo Fernando)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.