Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (16/12), IHSG ditutup melemah - 66,16 poin (-0,90%) ke level 7.258,63.
Pelemahan IHSG tidak lepas dari berlanjutnya net foreign sell sebesar Rp578,62 miliar di pasar saham domestik.
Kemudian, nilai tukar Rupiah juga melemah -0,43% menjadi Rp16.019 (JISDOR) terhadap dollar AS.
Dari internal, BI mencatatkan posisi ULN Indonesia Okt-24 yang tumbuh 7,7%, namun lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh 8,5%.
Di saat yang sama, BPS merilis data Neraca Perdagangan Indonesia pada November 2024 berhasil mencatatkan surplus 55 bulan berturut-turut senilai USD4,42 miliar.
Sementara itu, Wall Street tadi malam di tutup variatif, tercermin dari DJIA (-0,25%), S&P 500 (+0,38%), & Nasdaq (+1,24%).
Nasdaq berhasil melampaui angka 22.000 untuk pertama kalinya, didorong oleh kenaikan saham-saham teknologi.
Saham Tesla dan Broadcom memimpin kenaikan, masing-masing naik +6% dan +11,2% setelah mencapai valuasi pasar sebesar $1 triliun minggu lalu.
Saham Apple dan Alphabet juga mencapai level tertinggi sepanjang masa, sedangkan saham Nvidia mengalami penurunan sebesar -1,7%.
Namun, DJIA menurun yang dipengaruhi oleh penurunan saham UnitedHealth Group yang ditandai dengan meninggalnya CEO unit asuransinya.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Selasa (17/12).
Hot
No comment on record. Start new comment.