Harga Emas Jatuh Usai Pemangkasan Suku Bunga The Fed Sesuai Prediksi
![Harga Emas Jatuh Usai Pemangkasan Suku Bunga The Fed Sesuai Prediksi](https://socialstatic.fmpstatic.com/social/202412/2b877070b5644f91928f6fb43a605547.png?x-oss-process=image/resize,w_1280/quality,q_70/format,jpeg)
IDXChannel – Harga emas dunia turun tajam pada Rabu (18/12/2024) setelah Federal Reserve (The Fed) kembali memangkas suku bunga acuan sebesar 0,25 persen untuk ketiga kalinya, membawa suku bunga utama Amerika Serikat (AS) ke kisaran 4,25–4,5 persen.
Meski begitu, bank sentral AS tersebut mengisyaratkan pemangkasan terbatas ke depan, dengan proyeksi hanya dua kali pemotongan suku bunga pada 2025 di tengah pertumbuhan ekonomi (PDB) yang solid dan inflasi yang masih tinggi.
![Harga Emas Jatuh Usai Pemangkasan Suku Bunga The Fed Sesuai Prediksi](https://socialstatic.fmpstatic.com/social/202412/399969b4c3384116ba12e99233121070.png?x-oss-process=image/resize,w_1280/quality,q_70/format,jpeg)
Menurut data pasar, emas spot (XAU/USD) merosot 2,30 persen ke level USD2.585,61 per troy ons.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) menurunkan suku bunga utama AS sebesar 0,25 persen seperti yang sudah banyak diperkirakan.
![Harga Emas Jatuh Usai Pemangkasan Suku Bunga The Fed Sesuai Prediksi](https://socialstatic.fmpstatic.com/social/202412/59f28d2b349d4aec934eb0b1d9dc34dc.png?x-oss-process=image/resize,w_1280/quality,q_70/format,jpeg)
Namun, langkah tersebut disebut sebagai "pemangkasan suku bunga dengan nada hawkish." The Fed menegaskan kembali bahwa prospek ekonomi tetap tidak pasti dan risiko terhadap mandat ganda bank sentral terus meningkat.
“Indikator terbaru menunjukkan aktivitas ekonomi tetap berkembang dengan laju yang solid. Sejak awal tahun, kondisi pasar tenaga kerja umumnya melonggar, dan tingkat pengangguran naik, tetapi masih rendah,” demikian pernyataan kebijakan moneter The Fed.
![Harga Emas Jatuh Usai Pemangkasan Suku Bunga The Fed Sesuai Prediksi](https://socialstatic.fmpstatic.com/social/202412/89ed4813523248f9859bbd464d6c6e7e.png?x-oss-process=image/resize,w_1280/quality,q_70/format,jpeg)
“Inflasi menunjukkan kemajuan menuju target 2 persen, meskipun masih cukup tinggi.”
Dalam situasi ini, proyeksi ekonomi terbaru menunjukkan suku bunga acuan AS, yang dikenal sebagai "dot plot," akan sedikit lebih tinggi pada 2025.
The Fed memperkirakan suku bunga akan turun ke 3,9 persen pada akhir tahun, mengindikasikan hanya dua kali pemangkasan di 2025, turun dari proyeksi September sebesar 3,4 persen.
“Ekspektasi median sekarang menunjukkan Komite hanya akan memangkas dua kali sebesar 25 basis poin pada 2025, dibandingkan 100 basis poin yang diperkirakan pada proyeksi 'dots' sebelumnya pada September,” ujar Analis Riset Senior di Pepperstone, Michael Brown.
“Ini menunjukkan bahwa perjalanan menuju kebijakan yang lebih netral akan berjalan lebih lambat tahun depan.”
Proyeksi untuk 2026 juga direvisi naik menjadi 3,4 persen dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,9 persen.
The Fed kini memperkirakan suku bunga jangka panjang berada di sekitar 3 persen, sedikit lebih tinggi dari perkiraan September sebesar 2,9 persen.
Kejutan menarik lainnya adalah proyeksi inflasi yang lebih tinggi dari sebelumnya. The Fed memperkirakan inflasi PCE inti naik menjadi 2,5 persen pada 2025, dari proyeksi sebelumnya sebesar 2,2 persen.
Inflasi inti diperkirakan mencapai 2,2 persen pada 2026, naik dari proyeksi sebelumnya sebesar 2,0 persen.
Sementara itu, harga konsumen diperkirakan baru mencapai target 2,0 persen pada 2027, sesuai dengan proyeksi sebelumnya.
Inflasi utama juga diperkirakan lebih tinggi pada tahun ini dan 2025 sebelum mulai menurun pada 2026.
Bank sentral memperkirakan inflasi akan naik 2,5 persen tahun depan, dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,4 persen.
Pada 2026, inflasi diproyeksikan naik menjadi 2,1 persen, dari 2,0 persen yang diperkirakan pada Maret. Inflasi utama diperkirakan mencapai target 2,0 persen pada 2027, sesuai dengan perkiraan sebelumnya.
Kendati mengalami penurunan harian pada Rabu, logam mulia ini telah melonjak lebih dari 28 persen sepanjang tahun ini, menjadikannya kenaikan tahunan terbesar sejak 2010.
Lonjakan ini didorong oleh pelonggaran kebijakan moneter AS, meningkatnya permintaan aset aman, serta pembelian besar-besaran oleh bank sentral.
Selain itu, impor emas India mencatat rekor tertinggi pada November setelah penurunan bea cukai, dengan permintaan sepanjang tahun diperkirakan tumbuh 7 persen pada 2024, level tertinggi kedua sejak 2015. (Aldo Fernando)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.