Biar Industri Susu Sapi Lokal Luwes Dukung MBG, Kita Bisa Apa?

Susu sapi digadang-gadang akan jadi salah satu minuman pendamping dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang diusung Presiden Prabowo Subianto. Rencananya, 20% dari pagu anggaran program MBG, atau sekitar Rp 14 triliun disiapkan untuk memenuhi kebutuhan susu program MBG.
Peneliti senior sekaligus Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad mengatakan, ada tiga hal yang perlu diperhatikan peternak susu sapi dalam negeri agar bisa mendukung program MBG.
1. Pasokan Sapi Perah
Tauhid bilang, kondisi eksisting produksi susu sapi Tanah Air kini berada di kisaran 1 juta ton, atau setara dengan 21%. Sedangkan, impor susu sapinya ada di kisaran 3,7 juta ton atau setara dengan 79%.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Padahal sampai 2029, kebutuhannya (susu sapi) bisa dua kali lipat, sekitar 8,5 juta ton. Ini bertahap tentu saja ya, karena kita kita 'kan bertahap 8,5 juta ton dimana susu segar itu dari dalam negeri mungkin 4,9 juta ton sampai 2029, dan impor itu 3,6 juta ton. Artinya, dengan situasi ini, ketergantungan impornya masih tinggi," terang Tauhid saat dihubungi detikcom, Sabtu, (21/12/2024).
Lalu untuk dapat mencukupi kebutuhan susu sapi dalam negeri dan memenuhi kebutuhan program MBG, salah satunya adalah dengan mengimpor sapi perah.
"Sapi yang untuk perahnya, indukan sapi yang buat perah itu kita impor. Pola itu yang kemudian mungkin dilakukan. Karena kita memang existing sekarang impornya sudah besar, ke depannya memang harus dikurangi," tambahnya.
2. Biaya Produksi dan Logistik
Lebih lanjut Tauhid memaparkan, terkait dorongan dari industri susu sapi dalam negeri untuk dapat memenuhi program MBG, ia mengatakan bahwa importasi susu sapi juga harus meluaskan skala bisnis dari peternak sapi dalam negeri.
"Karena perusahaan swasta harus memperlebar scale of business daripada peternak, karena perusahaan swasta 'kan harus memperlebar skala bisnisnya. Apakah mulai dari tempat untuk rumputnya, tempat untuk ternaknya, membangun infrastruktur dan sebagainya. Itu butuh waktu. Jadi, mungkin di tahun pertama hingga tahun kedua itu belum cukup, pasti kita masih ada importasi susu. Akan tetapi mungkin kalau ada dukungan anggaran untuk infrastruktur, mungkin saja itu bisa dilakukan," terangnya.
3. Subsidi Pemerintah
Tauhid menyatakan, menambah kapasitas industri susu sapi dalam negeri memang tidak mudah. Salah satu caranya adalah dengan memberikan dorongan fasilitas pembiayaan bagi industri susu sapi dalam negeri.
"Karena begini, untuk menambah kapasitas susu dalam negeri, bukan mudah, ini butuh sekian (anggaran). Itu 'kan bisnisnya peternak juga menanggung, misalnya peternak butuh indukan, dia harus siapkan uangnya. Uangnya dari mana? Itu juga tidak gratis. Pemerintah bisa datangkan (indukan sapi perah impor), tapi peternak harus beli indukan sapi perahnya," jelasnya.
"Itu 'kan tidak mungkin, perusahaan-perusahaan juga butuh difasilitasi, jaminan dan sebagainya," pungkas Tauhid.
Simak Video: Menko Zulhas Atasi Masalah Peternak dan Pemerah Susu Lokal
[Gambas:Video 20detik]
Reprinted from detik_id,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.