Harga CPO Rebound usai Turun 6 Hari Beruntun
IDXChannel – Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) pulih pada perdagangan Senin (23/12/2024) siang, usai 6 hari terakhir melemah dan menyentuh level terendah dalam 8 pekan belakangan.
Pergerakan ini didorong oleh aksi beli trader yang memanfaatkan harga rendah (bargain hunting).
Menurut data pasar, hingga pukul 12.10 WIB, kontrak berjangka (futures) CPO di Bursa Malaysia Derivatives menguat 1,26 persen ke level MYR4.489 per ton.
Harga CPO jatuh lebih dari 9 persen dalam sepekan, berkat penurunan 6 hari berturut-turut sebelumnya.
Mengutip Trading Economics, Senin (23/12), pelaku pasar optimistis terhadap potensi lonjakan permintaan dari China, salah satu pembeli terbesar, menjelang perayaan Tahun Baru Imlek pada akhir Januari.
Di sisi lain, Indonesia, sebagai produsen minyak sawit terbesar dunia, bersiap meluncurkan program biodiesel B40 yang akan berlaku mulai Januari.
Untuk mendukung program tersebut, pemerintah Indonesia juga menaikkan pungutan ekspor CPO dari 7,5 persen menjadi 10 persen guna menambah subsidi biodiesel.
Sementara pungutan untuk produk turunan CPO akan ditetapkan paling rendah 4,5 persen, naik dari level saat ini yang berkisar 0–3 persen.
Menurut Investment Analyst Lead Stockbit, Edi Chandren, kebijakan ini membawa dampak langsung maupun tidak langsung terhadap industri.
"Secara langsung, pungutan ekspor yang lebih tinggi berpotensi mengurangi daya saing CPO dibandingkan minyak nabati lainnya sehingga dapat mengurangi permintaan,” kata Edi, dalam catatan pada Senin (23/12/2024).
Namun, secara tidak langsung, katanya bertambahnya dana subsidi biodiesel dari kenaikan pungutan berpotensi meningkatkan kepastian berjalannya program B40 sehingga dapat memberikan dukungan bagi harga CPO.
Namun, kenaikan harga ini masih terbatas akibat lemahnya estimasi ekspor. Data dari pengamat kargo menunjukkan pengiriman produk minyak sawit Malaysia turun 7,6 persen hingga 8,3 persen selama 20 hari pertama Desember dibandingkan periode yang sama di November.
Sementara itu, India, konsumen minyak sawit terbesar dunia, memperpanjang larangan perdagangan derivatif untuk komoditas pertanian utama hingga 31 Januari guna menekan inflasi pangan.
Likuiditas pasar juga dikhawatirkan menurun akibat pekan perdagangan yang lebih singkat karena libur akhir 2024. (Aldo Fernando)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.