Note

Harga Emas Melesat 27 Persen selama 2024, Intip Proyeksi 2025

· Views 11
Harga Emas Melesat 27 Persen selama 2024, Intip Proyeksi 2025
Harga Emas Melesat 27 Persen selama 2024, Intip Proyeksi 2025. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Emas dunia menorehkan salah satu tahun terbaiknya di 2024 usai meningkat lebih dari 20 persen.

Hingga 24 Desember 2024, harga emas (XAU/USD) mencatatkan kenaikan hampir 27 persen, tepatnya 26,85 persen secara year-to-date (YTD) ke level USD2.616,87 per troy ons, dalam denominasi dolar AS, menandai pencapaian terbaik sejak 2010.

Baca Juga:
Harga Emas Melesat 27 Persen selama 2024, Intip Proyeksi 2025 Kaleidoskop Perbankan 2024: Laba Kinclong Bank hingga Kebijakan Moneter

Kenaikan ini didorong oleh pembelian bank sentral, ketegangan geopolitik, dan pelonggaran kebijakan oleh bank-bank utama.

Pada 30 Oktober 2024, harga emas mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di USD2.790,07 per troy ons.

Baca Juga:
Harga Emas Melesat 27 Persen selama 2024, Intip Proyeksi 2025 Gandeng XtalPi, Pyridam (PYFA) Manfaatkan Teknologi Komputasi di Industri Farmasi

Namun, catatan saja, imbal hasil (return) emas tidak seragam secara global karena fluktuasi mata uang turut memengaruhi nilainya.

Minat terhadap emas terus meningkat karena statusnya sebagai aset safe haven di tengah ketegangan geopolitik yang tinggi sepanjang tahun ini.

Harga emas dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi, di mana pendapatan surplus mendorong permintaan konsumen untuk investasi emas.

Selain itu, ketidakstabilan geopolitik dan volatilitas pasar meningkatkan daya tarik emas sebagai aset aman.

Faktor lain adalah biaya peluang, di mana imbal hasil obligasi yang rendah membuat emas lebih menarik, serta momentum pasar yang dapat memperkuat atau menghambat tren harga emas.

Proyeksi 2025

Melansir dari Investopedia, menurut World Gold Council, setelah berkali-kali mencatatkan rekor harga tertinggi pada 2024, pertumbuhan harga emas diperkirakan melambat pada 2025.

Dalam laporan prospeknya, lembaga ini mencatat bahwa harga emas melonjak 27 persen sepanjang 2024, didukung oleh pembelian investor dan bank sentral, meski pertumbuhan permintaan konsumen, khususnya dari China, melambat.

“Jika mengacu pada konsensus pasar terkait variabel makro utama seperti PDB, imbal hasil, dan inflasi, emas diperkirakan mencatatkan pertumbuhan positif tetapi lebih moderat pada 2025,” kata laporan tersebut.

Namun, pertumbuhan harga emas bisa lebih tinggi jika bank sentral meningkatkan pembelian emas atau jika kondisi keuangan global memburuk, mendorong investor beralih ke aset aman.

Konsumen di China, yang tahun ini cenderung menahan diri karena perlambatan ekonomi, juga dapat mengubah dinamika permintaan jika kembali aktif membeli emas.

Di sisi lain, kebijakan moneter yang lebih ketat dari Federal Reserve (The Fed) AS dapat mengurangi permintaan investasi emas.

“Fed yang lebih dovish akan menguntungkan emas, tetapi jeda panjang atau pembalikan kebijakan pemotongan suku bunga kemungkinan memberikan tekanan lebih lanjut pada permintaan investasi,” kata laporan itu.

Asia, khususnya India dan China, menjadi pasar terbesar emas dengan kontribusi lebih dari 60 persen terhadap permintaan tahunan jika pembelian bank sentral tidak dihitung.

Sementara, laporan Precious Metals Forecast 2025 dari Heraeus Precious Metals memprediksi, tren pembelian emas oleh bank sentral akan tetap kuat, meskipun tidak setinggi beberapa tahun terakhir.

Investor exchange-trade fund (ETF) juga mulai kembali ke emas pada paruh kedua 2024 setelah dua tahun melakukan penjualan.

Namun, risiko geopolitik tetap ada, terutama dengan kembalinya Donald Trump sebagai Presiden AS pada 2025.

Kebijakan Trump, seperti pemotongan pajak yang tidak terdanai, pelonggaran regulasi, dan tarif perdagangan, diperkirakan menambah ketidakpastian serta berpotensi mendorong inflasi.

Laporan tersebut juga mencatat bahwa kebijakan moneter global telah memasuki siklus pemotongan suku bunga, yang mendukung pertumbuhan ekonomi.

Jika kurva imbal hasil Treasury AS menjadi panduan yang andal, kemungkinan besar AS akan memasuki resesi pada 2025.

Kondisi ini dapat menyebabkan lebih banyak pemotongan suku bunga, dolar yang lebih lemah, dan mendukung kenaikan harga emas seiring penurunan suku bunga riil.

Meskipun ketegangan geopolitik dapat mereda jika terjadi resolusi konflik di Ukraina, risiko baru dapat muncul dari meningkatnya tarif perdagangan di bawah Trump.

Namun demikian, pembelian emas oleh bank sentral dan aliran investasi diperkirakan tetap menjadi penopang utama permintaan emas di 2025, meskipun permintaan perhiasan yang sensitif terhadap harga cenderung menurun.

Potensi Menuju Level USD3.000

Di sisi lain, menurut Bank of America (BoA), harga emas diperkirakan tetap berada di jalur menuju USD3.000 per troy ons pada tahun depan, meski investor perlu bersabar karena periode konsolidasi saat ini mungkin berlangsung hingga paruh pertama 2025.

"Untuk saat ini, emas masih terjebak dalam situasi di mana belum ada faktor konkret yang mampu mengembalikan minat investor ke pasar," ujar Kepala Riset Logam di BoA, Michael Widmer, dalam webinar 2025 Outlook di awal Desember 2024.

Sementara itu, analis Citi Research memperkirakan prospek jangka panjang emas tetap kuat.

Dalam laporannya, dikutip Dow Jones Newswires, Selasa (10/12) lalu, bank asal AS ini menilai harga emas masih berpeluang naik, didukung oleh melemahnya pasar tenaga kerja AS, suku bunga tinggi yang membebani pertumbuhan ekonomi, serta meningkatnya permintaan terhadap ETF.

Selain itu, tema jangka panjang seperti meningkatnya tingkat utang global dan tren "de-dolarisasi" juga dinilai memberikan dukungan struktural bagi komoditas ini.

Citi mempertahankan pandangannya yang bullish terhadap emas, dengan target harga USD2.800 per troy ons dalam tiga bulan dan USD3.000 per troy ons dalam enam hingga 12 bulan mendatang. (Aldo Fernando)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.