Note

Akuisisi FoodPanda oleh Uber Rp15 Triliun Terancam Gagal, Ini Penyebabnya

· Views 14
Akuisisi FoodPanda oleh Uber Rp15 Triliun Terancam Gagal, Ini Penyebabnya
Perusahaan asal AS, Uber Technologies berencana mengakuisisi Foodpanda senilai USD950 juta atau setara Rp15 triliun. (Foto: Dok. Foodpanda)

IDXChannel - Perusahaan asal AS, Uber Technologies berencana mengakuisisi Foodpanda senilai USD950 juta atau setara Rp15 triliun. Namun, rencana ini terancam gagal setelah pemerintah Taiwan memblokirnya.

Dikutip dari CNA, Rabu (25/12/2024), rencana itu dinilai Komisi Pengawas Persaingan Usaha Taiwan mengancam kompetisi di sektor pengantaran barang dan makanan (delivery business).

Foodpanda merupakan anak perusahaan Delivery Hero SE yang beroperasi di Taiwan. Terkait kabar ini, baik Uber, Delivery Hero, maupun Foodpanda belum memberikan tanggapan. 

Pada Mei 2024, Uber dan Delivery Hero, perusahaan asal Jerman mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi Foodpanda. Nilai akuisisi itu mencapai USD950 juta, termasuk penerbitan saham baru Delivery Hero senilai USD300 juta.

Setelah bersepakat, rencana akuisisi ini kemudian diserahkan kepada regulator setempat yang kini dikabarkan tak disetujui. Uber sebelumnya menargetkan akuisisi ini selesai pada pertengahan 2025.

Terkait akuisisi ini, CEO & Co-Founder Delivery Hero, Niklas Ostberg menilai, Foodpanda memiliki bisnis yang sangat kuat di Taiwan berkat kerja keras seluruh insan perusahaan dalam delapan tahun terakhir. Untuk memperkuat posisinya, manajemen berkesimpulan pentingnya menjejakkan kaki di level global dengan ekspansi di luar Taiwan.

"Kesepakatan ini memberikan Foodpanda pijakan yang menarik di Taiwan dan kami pun mendoakan yang terbaik bagi mereka untuk fase berikutnya," katanya.

Kesepakatan tersebut juga akan memberikan ruang kolaborasi yang kuat antara Foodpanda dan Uber yang memiliki keahlian di level global dengan iklim usaha yang sangat efisien.

Senior Vice President of Delivery Uber, Pierre-Dimitri Gore-Coty menilai, kerja sama antara Uber dan Foodpanda ke depan akan sangat menguntungkan karena basis pelanggan, penjual, dan lokasi keduanya yang berbeda satu sama lain. Hal ini bisa memberikan layanan yang lebih baik dan luas kepada pelanggan.

Menurut Pierre, Taiwan merupakan negara di mana pasar delivery business sangat luar biasa ketat. Di samping itu, bisnis pengantaran makanan online di Taiwan masih sangat kecil dibandingkan pengantaran makanan konvensional.

"Kami sangat bersemangat dengan peluang ini untuk memberikan kemudahan sekaligus potensi yang lebih besar dari kesepakatan ini bisa terbuka di tahun-tahun yang akan datang," ujarnya.

(Rahmat Fiansyah)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.