Note

Bursa Asia Melemah di Hari Terakhir Perdagangan 2024

· Views 9
Bursa Asia Melemah di Hari Terakhir Perdagangan 2024
Bursa Asia Melemah di Hari Terakhir Perdagangan 2024. (Foto: Reuters)

IDXChannel – Bursa saham Asia cenderung terkoreksi pada perdagangan di akhir 2024, Selasa (31/12), seiring investor bersiap merayakan libur Tahun Baru 2025.

Menurut data pasar, pukul 09.33 WIB, Indeks Shanghai Composite melemah 0,13 persen, Straits Times Index Singapura turun 0,11 persen, ASX 200 Australia terdepresiasi 0,62 persen.

Baca Juga:
Bursa Asia Melemah di Hari Terakhir Perdagangan 2024 Saham Boeing Merosot karena Kecelakaan Pesawat Jeju Air

Berbeda, Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,53 persen.

Mengutip Investing.com, Selasa (31/12), sektor manufaktur China tumbuh pada Desember, meskipun dengan laju yang lebih lambat dari perkiraan.

Baca Juga:
Bursa Asia Melemah di Hari Terakhir Perdagangan 2024 Wall Street Tutup pada 9 Januari 2025, Ini Alasannya

Ini menandai bulan ketiga berturut-turut ekspansi berkat serangkaian langkah stimulus baru, menurut data indeks manajer pembelian (PMI) yang dirilis Selasa.

PMI manufaktur tercatat di angka 50,1 pada Desember, menurut Biro Statistik Nasional China. Angka ini lebih rendah dibanding 50,3 pada bulan sebelumnya dan perkiraan rata-rata 50,3.

Baca Juga:
Bursa Asia Melemah di Hari Terakhir Perdagangan 2024 Harga Emas Antam (ANTM) Anjlok Rp13 Ribu per Gram Jelang Tahun Baru

PMI di atas 50 menunjukkan ekspansi, dengan aktivitas manufaktur China kini mencatat pertumbuhan tiga bulan berturut-turut.

Sebagian besar indeks utama yang membentuk PMI manufaktur berada di atas titik kritis, dengan pernyataan survei menyebut aktivitas produksi perusahaan manufaktur tetap tumbuh pesat.

China berkomitmen untuk menerapkan langkah stimulus fiskal yang lebih proaktif dan kebijakan moneter yang lebih longgar pada 2025, seperti yang diisyaratkan pemerintah dalam pertemuan Politbiro.

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan memberlakukan tarif impor tinggi terhadap China ketika menjabat pada 20 Januari, yang diperkirakan memberikan tekanan ekonomi tambahan.

Sebagai respons, Beijing diperkirakan meluncurkan stimulus fiskal yang lebih terarah tahun depan, termasuk peningkatan belanja fiskal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Sementara, pasar saham Jepang dan Korea Selatan tutup pada libur Tahun Baru.

Wall Street Melemah
Indeks saham utama AS ditutup lebih rendah pada Senin (30/12), dalam sesi perdagangan kedua terakhir 2024.

Indeks Nasdaq turun 1,2 persen ke 19.486,8, S&P 500 melemah 1,1 persen ke 5.906,9, dan Dow Jones Industrial Average merosot hampir 1 persen ke 42.573,7.

Periode "Santa Claus Rally," yang berlangsung selama lima hari perdagangan terakhir Desember hingga dua hari pertama Januari, mencatat penurunan sekitar 1,1 persen pada indeks S&P 500.

Padahal, rata-rata indeks ini biasanya naik 1,3 persen selama periode tersebut sejak 1969, menurut Stock Trader's Almanac.

Namun demikian, S&P 500 naik sekitar 24 persen sepanjang 2024, setelah mencatat kenaikan 24,23 persen pada 2023.

Bursa saham Wall Street akan tutup pada 1 Januari 2025.

Bursa Efek New York dan Nasdaq juga mengumumkan penghentian perdagangan pada 9 Januari 2025 untuk memperingati wafatnya mantan Presiden Jimmy Carter. Sementara Asosiasi Industri Sekuritas dan Pasar Keuangan merekomendasikan penutupan awal untuk perdagangan obligasi pada hari tersebut.

Soal berita ekonomi, mengutip MT Newswires, Senin (30/12), penjualan rumah tertunda di AS naik lebih tinggi dari ekspektasi bulan lalu, mencapai level tertinggi sejak Februari 2023, menurut Asosiasi Nasional Realtor.

Aktivitas manufaktur Texas secara tak terduga kembali ke zona pertumbuhan karena produksi pulih, meskipun ekspektasi untuk enam bulan ke depan memburuk, menurut Federal Reserve Bank of Dallas.

Sementara, terkait berita korporasi terbaru, ByteDance, pemilik TikTok, berencana menghabiskan hingga USD7 miliar untuk membeli chip AI canggih Nvidia di luar China pada 2025, demikian mengutip laporan The Information.

Terpisah, Nvidia menyelesaikan akuisisi perusahaan perangkat lunak AI, Run:ai, menurut blog resmi Run:ai. Saham Nvidia naik 0,4 persen pada penutupan.

Saham Boeing turun 2,3 persen setelah sejumlah media melaporkan bahwa Kementerian Transportasi Korea Selatan akan memeriksa pesawat Boeing yang dioperasikan oleh maskapai di negara tersebut menyusul insiden kecelakaan pesawat 737-800.

Imbal hasil obligasi 10 tahun AS turun delapan basis poin menjadi 4,54 persen, sementara obligasi dua tahun turun tujuh basis poin menjadi 4,25 persen. (Aldo Fernando)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.