Note

Harga Minyak Sawit (CPO) Turun di Hari Terakhir 2024

· Views 22
Harga Minyak Sawit (CPO) Turun di Hari Terakhir 2024
Harga Minyak Sawit (CPO) Turun di Hari Terakhir 2024. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) kembali melemah pada perdagangan terakhir 2024, Selasa (31/12/2024), menandai penurunan dua hari beruntun di tengah perdagangan minim transaksi menjelang libur akhir tahun.

Menurut data pasar, hingga pukul 14.34 WIB, kontrak berjangka (futures) CPO di Bursa Malaysia Derivatives melemah 1,63 persen ke bawah MYR4.477 per ton.

Baca Juga:
Harga Minyak Sawit (CPO) Turun di Hari Terakhir 2024 Sektor dengan Kinerja Cemerlang di Pasar Modal 2024

Mengutip Trading Economics, Selasa (31/12), ekspor lemah sepanjang Desember terus membebani sentimen pasar. Survei kargo menunjukkan pengiriman Malaysia turun 1,1 persen hingga 4 persen pada 1-25 Desember dibandingkan periode yang sama di November.

Kontrak tersebut diperkirakan mencatat penurunan sekitar 10 persen selama Desember, membalikkan keuntungan dari bulan-bulan sebelumnya.

Baca Juga:
Harga Minyak Sawit (CPO) Turun di Hari Terakhir 2024 OJK Ambil Alih Pengawasan Produk Derivatif Keuangan dari Bappebti Mulai 10 Januari 2025

Penurunan ini terjadi karena beberapa trader mengamankan keuntungan setelah harga mencapai level tertinggi lebih dari dua tahun di MYR5.200 pada November.

Meski demikian, harga minyak kelapa sawit diperkirakan melonjak sekitar 21 persen sepanjang 2024, mengakhiri tren penurunan dua tahun berturut-turut.

Baca Juga:
Harga Minyak Sawit (CPO) Turun di Hari Terakhir 2024 Intikeramik (IKAI) Ingin Garap Pasar Ekspor, Bidik Jepang dan Australia

Kenaikan ini didukung oleh permintaan global yang menguat dan produksi yang terbatas di negara produsen utama seperti Indonesia dan Malaysia.

Produksi tetap terkendala oleh usia perkebunan yang tua, cuaca yang tidak menentu, dan terbatasnya ekspansi ke area perkebunan baru, sehingga pasokan tetap ketat.

Pasar akan tutup pada Rabu (1/1/2025) untuk merayakan libur Tahun Baru.

Proyeksi 2025

Harga CPO diproyeksikan tetap tinggi pada 2025, didorong berbagai faktor fundamental. Produksi yang rendah di Indonesia, kebijakan biodiesel B40, dan terbatasnya pasokan minyak bunga matahari serta rapeseed menjadi pendorong utama.

RHB Sekuritas memperkirakan harga CPO mencapai MYR4.300 per ton pada 2025, dengan rasio stok/penggunaan minyak nabati global diprediksi turun ke level terendah 15 tahun. OCBC Sekuritas juga optimistis, menyebut kebijakan B40 akan menjaga permintaan dan harga tetap tinggi.

Dewan Negara Penghasil Minyak Sawit (CPOPC) memproyeksikan harga di rentang MYR4.000–4.800 per ton, didukung stagnasi produksi di Indonesia dan Malaysia.

MARC Ratings mencatat banjir di Malaysia dan ekspor terbatas dari Indonesia turut mendukung harga, yang diprediksi rata-rata MYR4.600 per ton pada 2025.

Selain itu, konflik Rusia-Ukraina yang mengganggu pasokan minyak bunga matahari serta meningkatnya permintaan biodiesel memperkuat tren positif harga CPO.

Namun, dampak cuaca buruk baru akan membaik pada paruh kedua 2025, dengan produksi diperkirakan normal kembali pada 2026. (Aldo Fernando)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.