Note

Saham Grup Bakrie DEWA-BUMI Cs Naik, Tersengat Aksi Korporasi

· Views 17
Saham Grup Bakrie DEWA-BUMI Cs Naik, Tersengat Aksi Korporasi
Saham Grup Bakrie DEWA-BUMI Cs Naik, Tersengat Aksi Korporasi. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham-saham emiten yang terafiliasi dengan Grup Bakrie mencatatkan penguatan pada Kamis (2/1/2025), didorong oleh kabar terkait aksi korporasi dari salah satu entitas bisnis grup tersebut.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.32 WIB, saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) meningkat 7,21 persen.

Baca Juga:
Saham Grup Bakrie DEWA-BUMI Cs Naik, Tersengat Aksi Korporasi Sektor Manufaktur Indonesia Bangkit pada Akhir 2024, PMI Naik Jadi 51,2

Saham DEWA beberapa bulan terakhir dikaitkan dengan potensi adanya aksi korporasi (corporate action) dan masuknya investor strategis, yakni pemilik Grup Salim. Namun, manajemen belum menanggapi rumor tersebut.

Kabar terbaru, DEWA berencana mengadakan private placement dengan menerbitkan 17,2 miliar saham baru seharga Rp65 per saham. Langkah ini bertujuan untuk mengonversi utang sebesar Rp1,1 triliun.

Baca Juga:
Saham Grup Bakrie DEWA-BUMI Cs Naik, Tersengat Aksi Korporasi Empat Saham Bank Besar Kompak Menguat di Awal 2025

Dua pihak yang akan berpartisipasi dalam private placement ini adalah PT Madhani Talatah Nusantara (MTN) dan PT Andhesti Tungkas Pratama (ATP).

Berdasarkan laporan Stockbit pada Kamis (2/1/2025), MTN tercatat sebagai kreditur utang usaha DEWA senilai Rp757 miliar, sementara ATP merupakan kreditur pada pos utang lain-lain sebesar Rp358,9 miliar.

Baca Juga:
Saham Grup Bakrie DEWA-BUMI Cs Naik, Tersengat Aksi Korporasi Situasi Politik Korsel Belum Pasti, Bank Sentral Ungkap Kebijakan Moneter 2025 Akan Fleksibel

Setelah transaksi ini, MTN akan memiliki 29,8 persen saham DEWA, dan ATP akan memegang 14,2 persen, meski sebelumnya keduanya tidak memiliki kepemilikan di perusahaan tersebut.

Rencana ini dijadwalkan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 13 Februari 2025.

Menurut Stockbit, harga pelaksanaan private placement yang 41,4 persen lebih rendah dibandingkan harga penutupan saham DEWA di level Rp111 per saham pada Senin (30/12/2024), berpotensi menimbulkan sentimen negatif jangka pendek karena menyebabkan dilusi signifikan bagi pemegang saham eksisting.

“Meskipun kami menilai konversi utang ini bukan yang paling ideal untuk memperkuat struktur permodalan DEWA, aksi korporasi ini dapat berdampak positif dalam jangka panjang jika pemegang saham baru dapat memberikan nilai tambah bagi perseroan ke depannya,” kata Investment Analyst Stockbit Hendriko Gani, Kamis (2/1).

Selain DEWA, saham emiten tambang emas PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mendaki 6,94 persen.

BRMS sebelumnya melaporkan hasil kinerja keuangan dan produksi hingga kuartal III-2024 pada 29 November 2024.

Menurut siaran pers perusahaan, BRMS membukukan laba bersih USD16,43 juta selama periode 9 bulan di 2024 (9M 2024), naik 54 persen secara tahunan (Year on Year/YoY) dari periode yang sama tahun sebelumnya USD10,64 juta.

Kenaikan laba bersih tersebut seiring pertumbuhan pendapatan yang signifikan sebesar 231 persen YoY dari USD32,74 juta pada 9 bulan di 2023 menjadi USD108,48 juta pada 9 bulan pertama di 2024.

Laba usaha BRMS juga meningkat tajam, yakni 189 persen YoY menjadi USD28,56 juta.

Sementara, produksi emas naik 176 persen YoY dari 16.437 ons (511 kg) pada 9 bulan di 2023 menjadi 45.366 ons (1.411) kg selama Januari-September 2024.

Harga jual rata-rata (ASP) emas BRMS mengalami kenaikan 23 persen YoY, dari USD1.914 per troy ons pada 9M 2023 menjadi USD2.347 per troy ons pada 9M 2024.

Kemudian, saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) mendaki 5,13 persen dan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) tumbuh 2,13 persen.

Saham batu bara Grup Bakrie, yang juga dikendalikan Grup Salim, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) terapresiasi 5,93 persen.

BUMI membukukan laba bersih senilai USD122,86 juta hingga kuartal III-2024. Capaian itu setara Rp1,86 triliun (kurs JISDOR BI akhir September Rp15.144 per 1 USD).

Realisasi laba BUMI ini melonjak 110,88 persen year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama tahun lalu.

Kinerja cemerlang ini turut mendorong kenaikan laba per saham dasar BUMI menjadi USD0,33 per 1.000 saham.

Di sisi lain, pendapatan usaha BUMI justru turun 21,10 persen yoy menjadi USD926,88 juta atau setara Rp14,04 triliun, dibandingkan triwulan ketiga tahun lalu.

Ekspor batu bara berkontribusi utama senilai USD530,92 juta, sementara penjualan emas mencapai USD106,47 juta.

Alhasil, laba kotor yang terakumulasi sebesar USD93,61 juta, dengan laba operasional di angka USD25,42 juta, sebagaimana laporan keuangan perusahaan, 3 Desember 2024.

BUMI juga ditopang oleh laba atas entitas asosiasi dan ventura bersama mencapai USD67,35 juta, sehingga membuat laba sebelum pajak menembus USD88,23 juta.

Saham Grup Bakrie lainnya, emiten minyak dan gas (migas) PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) naik 4,35 persen dan VKTR tumbuh 2,31 persen. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.