Bursa Asia Bergerak Beragam Jelang Akhir Pekan
IDXChannel – Bursa saham Asia bergerak beragam pada perdagangan Jumat (3/1/2025) di tengah pelemahan Wall Street Amerika Serikat (AS) semalam.
Menurut data pasar, hingga pukul 08.56 WIB, Hang Seng Hong Kong naik 0,33 persen, KOSPI Korea Selatan terkerek 1,91 persen, ASX 200 Australia tumbuh 0,53 persen, STI Index Singapura naik 0,27 persen.
Berbeda, Shanghai Composite turun 0,46 persen dan CSI 300 China terkoreksi 0,32 persen.
Bank Sentral China, People's Bank of China (PBOC), dikabarkan berencana memangkas suku bunga "pada waktu yang tepat" tahun ini, menurut laporan Financial Times yang mengutip pernyataan pihak bank sentral tersebut.
Saat ini, suku bunga reverse repo 7 hari di China ditetapkan sebesar 1,5 persen.
Wall Street Melemah
Indeks acuan saham AS alias Wall Street ditutup melemah pada hari perdagangan pertama 2025, dengan S&P 500 dan Nasdaq Composite tertekan akibat aksi jual saham Tesla (TSLA).
Nasdaq yang didominasi teknologi dan S&P 500 masing-masing turun 0,2 persen ke 19.280,8 dan 5.868,6 pada Kamis. Dow Jones Industrial Average juga melemah 0,4 persen menjadi 42.392,3.
Mengutip MT Newswires, Kamis (2/1), sektor konsumsi diskresioner mencatat penurunan terbesar, sementara sektor energi memimpin penguatan.
Bursa saham AS tutup pada Rabu (31/12/2024) untuk merayakan libur Tahun Baru 2025.
Saham Tesla merosot 6,1 persen, menjadi saham dengan kinerja terburuk di S&P 500 dan Nasdaq.
Penurunan ini terjadi setelah produsen kendaraan listrik tersebut melaporkan penurunan pengiriman kendaraan secara tahunan untuk 2024, dengan angka kuartal IV-2024 yang meleset dari proyeksi Wall Street.
Saham Boeing (BA) mencatat penurunan terdalam di Dow Jones dan salah satu yang terbesar di S&P 500, turun 2,9 persen.
Di sisi lain, Constellation Energy (CEG) mengumumkan telah memenangkan kontrak senilai USD840 juta selama 10 tahun untuk memasok energi ke lebih dari 13 lembaga pemerintah federal. Saham perusahaan ini melonjak 8,4 persen, menjadi yang terbaik di Nasdaq dan kedua terbaik di S&P 500.
Saham Nvidia (NVDA) naik 3 persen, memimpin penguatan di Dow Jones. Financial Times melaporkan bahwa raksasa chip tersebut menginvestasikan USD1 miliar di perusahaan kecerdasan buatan sepanjang tahun lalu, berdasarkan dokumen dan riset Dealroom.
Imbal hasil obligasi 10 tahun AS turun 1,4 basis poin ke 4,56 persen, sementara imbal hasil obligasi dua tahun nyaris tak berubah di 4,25 persen.
Dalam data ekonomi, sektor manufaktur AS tetap berada di zona kontraksi pada Desember akibat penurunan output dan pesanan baru. Sentimen mencapai level terendah sejak Agustus, menurut survei S&P Global (SPGI).
"Meski pada November sempat terlihat stabilisasi buku pesanan seiring meredanya ketidakpastian pasca pemilu presiden AS, peningkatan permintaan ini ternyata hanya sementara," ujar Kepala Ekonom Bisnis di S&P Global Market Intelligence, Chris Williamson. (Aldo Fernando)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.