Note

ANALIS MARKET (03/1/2025) : Wait and See

· Views 10

Pasardana.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Indeks Dow Jones Industrial Average futures turun 19 poin, atau 0,04%.

S&P 500 dan Nasdaq 100 futures masing-masing turun 0,03% dan 0,05%. Saham-saham terlihat memulai bulan Januari dengan sesi perdagagan yang tidak menentu, seiring para investor memilih untuk take profit pada beberapa saham yang alami kenaikan besar seperti Apple dan Tesla.

Dow berakhir lebih rendah dari 150 poin, atau sekitar 0,4%. S&P 500 dan Nasdaq Composite turun 0,2%.

Ketiga tolak ukur tersebut lebih tinggi pada hari sebelumnya, dengan Dow naik lebih dari 300 poin namun kembali turun.

Pergerakan tersebut terjadi setelah bursa saham mengakhiri tahun 2024 dengan catatan yang buruk, di mana S&P 500 menutup tahun ini dengan kerugian empat hari berturut-turut, penurunan pertama sejak tahun 1966.

Indeks pasar secara luas mencatatkan kenaikan 23% yang luar biasa untuk tahun ini, tetapi turun 2,5% pada bulan Desember.

“Santa Claus” rally, di mana saham-saham menguat di lima hari perdagangan terakhir dalam satu tahun dan dua hari pertama di tahun berikutnya, juga gagal terwujud.

MARKET SENTIMENT: US ISM Manufacturing PMI (Des.), US ISM Manufacturing Prices (Des.)

PASAR REGIONAL: Pasar ASIA akan memulai dengan pergerakan yang bervariasi pada hari Jumat, karena saham-saham AS berakhir lebih rendah pada sesi perdagangan pertama di tahun 2025, terbebani oleh saham-saham Teknologi. Para investor di Asia akan terus menilai ketidakpastian politik di KOREA SELATAN seiring dengan upaya pengawas korupsi negara tersebut untuk mengeksekusi surat perintah penangkapan terhadap Presiden Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan, menurut media lokal Yonhap News. Upaya darurat militer yang dilakukan Yoon pada tanggal 3 Desember lalu telah menyebabkan kekacauan politik di negara tersebut. Kementerian Perdagangan CHINA berencana untuk memberlakukan pembatasan ekspor pada teknologi tertentu yang digunakan untuk membuat komponen baterai dan untuk memproses mineral penting seperti lithium dan galium, menurut pemberitahuan yang dikeluarkan pada hari Kamis. Publik dapat mengirimkan umpan balik mengenai proposal ini sampai 1 Februari. Indeks berjangka Hang Seng Hong Kong berada di 19.610, lebih rendah dari penutupan terakhir HSI di 19.623,32. Sementara market di Jepang masih tetap tutup karena libur.

FIXED INCOME & CURRENCY: YIELD US TREASURY bergerak volatile pada hari perdagangan pertama yang bergejolak di tahun baru. Imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun turun lebih dari 1 basis poin pada 4,561%. Imbal hasil US Treasury tenor 2 tahun terakhir berada pada 4,246% setelah turun kurang dari 1 basis poin. Imbal hasil dan harga obligasi memiliki hubungan terbalik. Satu basis poin sama dengan 0,01%. Imbal hasil US Treasury berakhir lebih rendah pada hari Kamis, walau sempat melayang lebih tinggi pada perdagangan pagi, namun turun lagi pada sore hari. Imbal hasil US Treasury acuan tenor 10 tahun diperdagangkan serendah 4,517%, dan setinggi 4,599%. DOLLAR AS diperdagangkan lebih tinggi pada hari Kamis, hari pertama perdagangan 2025, di tengah harapan bahwa pertumbuhan AS akan mengalahkan rekan-rekannya, sikap The Fed yang lebih hawkish dan ekspektasi untuk pemerintahan Donald Trump yang akan datang. DOLLAR INDEX naik 7% pada tahun 2024 karena para trader secara drastis memangkas ekspektasi penurunan suku bunga The Fed setelah mendengar proyeksi pejabat bank sentral pada FOMC Meeting bulan Desember lalu . Bank sentral AS memproyeksikan hanya 2 penurunan suku bunga 25 bp pada tahun 2025 pada pertemuan kebijakan terakhirnya tahun ini, penurunan tajam dari 4 penurunan yang telah diisyaratkan pada bulan September. Faktanya, pasar saat ini hanya memperkirakan penurunan 42 bps dari bank sentral AS pada tahun 2025, dengan kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih menambah tingkat ketidakpastian mengingat kebijakannya tentang regulasi yang lebih longgar, pemotongan pajak, kenaikan tarif, dan imigrasi yang lebih ketat dipandang sebagai pro-pertumbuhan dan inflasi. Fokus beralih ke rilis angka klaim pengangguran di akhir sesi serta angka US PMI manufaktur dari S&P Global untuk bulan Desember, merupakan petunjuk tentang kekuatan ekonomi AS.

PASAR EROPA: Saham EROPA mengawali sesi perdagangan pertama tahun 2025 dengan catatan positif pada hari Kamis, didorong oleh kinerja yang kuat di sektor Energi, sementara investor global menganalisis data ekonomi terbaru dari Amerika Serikat. Indeks STOXX 600 pan-Eropa naik 0,6% menjadi 510,67, membalikkan penurunan moderat di awal sesi karena volume perdagangan masih rendah akibat para investor belum kembali dari liburan Tahun Baru mereka. Sektor minyak dan gas Eropa melonjak 2,3% karena harga minyak mentah melonjak 2% menyusul janji Presiden China Xi Jinping untuk mendorong pertumbuhan. China adalah importir minyak mentah terbesar di dunia. Sektor Utilitas dan Pertahanan pun masing-masing naik lebih dari 1,5%.

EURO diperdagangkan 0,9% lebih rendah ke 1,0258, menyusul penurunan lebih dari 6% pada tahun 2024. Data yang dirilis Kamis pagi menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur di EUROZONE menurun pada tingkat yang lebih cepat pada akhir tahun, menawarkan sedikit sinyal pemulihan yang akan segera terjadi. Data Manufacturing PMI Eurozone dari S&P Global, turun ke 45,1 pada bulan Desember, akibat tiga ekonomi terbesar blok tersebut – Jerman, Prancis, dan Italia – terjebak dalam resesi industri. Para trader mengharapkan lebih banyak pemotongan suku bunga dari Bank Sentral Eropa pada tahun 2025, dengan pasar memperkirakan pelonggaran sebesar 113 basis poin, jauh lebih banyak daripada Federal Reserve.

KOMODITAS: Harga MINYAK naik sekitar 2% pada hari Kamis karena investor kembali pada hari perdagangan pertama tahun baru dengan pandangan optimis terhadap ekonomi China dan permintaan bahan bakar setelah Presiden Xi Jinping berjanji untuk mendorong pertumbuhan. Minyak mentah berjangka Brent naik USD1,47, atau 2%, menjadi USD76,11 per barel, setelah naik 65 sen pada hari Selasa, hari perdagangan terakhir tahun 2024. Minyak mentah West Texas Intermediate AS naik USD1,62, atau 2,3%, menjadi USD73,34.

IHSG: IHSG mengawali tahun ini dengan catatan positif pada hari Kamis dengan reli +1,18% yang didorong oleh sektor Energi dan sektor Properti. Dengan valuasi pasar saham global yang meroket pada tahun 2024, bisa jadi banyak investor merasa tidak nyaman untuk menginvestasikan lebih banyak uang di saham hari ini. Namun, ini tidak terjadi pada IHSG yang justru terkoreksi 2,65% tahun lalu.

Menyikapi kondisi tersebut, analis NH Korindo Sekuritas berpendapat bahwa yang mungkin ditunggu oleh para pelaku pasar ekuitas Indonesia adalah kemungkinan terjadinya January Effect, yaitu reli saham pada bulan pertama tahun baru.

Perdagangan minggu ini yang masih penuh dengan nuansa liburan mungkin masih lambat, tetapi bisa mulai menentukan nada untuk Barometer Januari, yang (konon) dapat menentukan tren keseluruhan indeks setahun ke depan.

Memulai tahun 2025, NH Korindo Sekuritas menargetkan IHSG akhir tahun yang konservatif: 7400-7500.

“Secara teknikal, IHSG Break MA 10, will test MA 20 & MA 200. Advise: Wait and See,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Jumat (03/1/2025).

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.