Pasardana.id - Menteri Koperasi (Menkop), Budi Arie Setiadi mendapat arahan dari Presiden Prabowo Subianto terkait penggunaan bahan baku untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kata Budi, dalam rapat terbatas dengan sejumlah menteri di Istana Kepresidenan Bogor pada Jumat (3/1/2024) lalu, Presiden meminta penggunaan bahan baku untuk program makan bergizi gratis akan dipasok dari dalam negeri, bukan impor.
Hal ini bertujuan untuk menggerakan ekonomi masyarakat desa.
"Jadi, arahan Presiden ini harus bahan bakunya dari Indonesia, dari desa, sehingga bisa menggerakkan ekonomi masyarakat, bukan impor. Nah, bahan bakunya bukan impor," ujarnya.
Maka dari itu, kata Budi, program makan bergizi gratis ini akan melibatkan peran desa, koperasi, dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Ditambahkan Budi, sebanyak 1.923 koperasi yang telah menyatakan kesiapan untuk terlibat dalam program MBG.
Ada beberapa jenis koperasi yang siap terlibat, seperti koperasi telur, koperasi sayur, maupun koperasi lainnya.
Kontribusi tiap koperasi adalah memasok bahan makanan yang tersedia, misalnya koperasi telur yang akan memasok telur.
"Termasuk koperasi telur berapa, koperasi sayur, beras, koperasi ikan, dan sebagainya. Ya, ada 1.923 koperasi yang siap ikut terlibat dalam bagian dari supporting untuk makan bergizi gratis," jelasnya.
Terkait pasokan susu untuk program MBG, Budi mengatakan, pemerintah bakal mencari strategi untuk memenuhi kebutuhan susu sapi.
Menurut dia, strategi pemenuhan kebutuhan susu sapi itu bakal didiskusikan dulu di internal pemerintah.
"Itu nanti strateginya (memenuhi kebutuhan susu sapi) kita diskusikan dulu," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya sudah mengonfirmasi kepada jajaran koperasi susu terkait kemampuan penyediaan susu sapi untuk makan bergizi gratis.
Dari laporan yang ada, koperasi susu disebut mampu menyediakan 1,3 juta liter susu sapi per hari.
Hanya saja, kata Budi, kemampuan itu masih jauh dengan kebutuhan seluruh penerima program makan bergizi gratis.
"Jadi 1,3 juta liter per hari. Kalau katakan satu orang minum susu 200 ml atau 0,5 liter, itu berarti kemampuan koperasi baru (untuk) 6,5 juta penerima makan bergizi gratis. Jadi perlu ada peningkatan kapasitas. Kita sudah komunikasi dengan Pak Kepala BGN (Badan Gizi Nasional), bahwa koperasi siap sekitar 1,3 juta liter. Terutama Jawa Timur ya. Jawa Timur sudah menghitung itu semua susu se-Jawa Timur dipakai untuk program MBG cukup. Cuma kan provinsi lain enggak," bebernya.
Lebih lanjut Budi pun menekankan, bahwa terkait ketersediaan susu untuk MBG pada dasarnya merupakan ranah Badan Gizi Nasional (BGN).
Hot
No comment on record. Start new comment.