Note

Harga Emas Melemah 2 Hari, Investor Beralih ke Obligasi AS

· Views 22
Harga Emas Melemah 2 Hari, Investor Beralih ke Obligasi AS
Harga Emas Melemah 2 Hari, Investor Beralih ke Obligasi AS. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga emas kembali melemah untuk hari kedua berturut-turut, pada Senin (6/1/2025) seiring pergeseran minat investor yang lebih memilih mengalokasikan dana ke obligasi Treasury Amerika Serikat (AS).

Sementara pernyataan terbaru Federal Reserve (The Fed) tentang laju penurunan suku bunga yang lebih lambat pada 2025 membuat investor menanti data ekonomi pekan ini untuk mendapatkan gambaran lebih jelas.

Baca Juga:
Harga Emas Melemah 2 Hari, Investor Beralih ke Obligasi AS Pemerintah Salurkan Rp1.199,4 Triliun untuk Kesehatan, Pendidikan, dan Perlinsos di 2024

Harga emas spot turun 0,14 persen ke level USD2.636,10 per troy ons.

"Imbal hasil obligasi kembali naik, menekan harga emas," kata ahli strategi komoditas di WisdomTree, Nitesh Shah.

Baca Juga:
Harga Emas Melemah 2 Hari, Investor Beralih ke Obligasi AS Strategi Menjaga APBN Tetap Sehat di 2025

Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun naik ke level tertinggi dalam lebih dari delapan bulan, membuat emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik.

"Kami memperkirakan harga emas mencapai USD3.050 per ons pada akhir tahun berdasarkan pandangan konsensus terkait depresiasi dolar dan penurunan imbal hasil obligasi. Ketegangan yang meningkat di Timur Tengah dapat menjadi faktor risiko yang mendorong harga lebih tinggi dari perkiraan," ujar Shah.

Baca Juga:
Harga Emas Melemah 2 Hari, Investor Beralih ke Obligasi AS Wall Street Variatif, S&P 500 dan Nasdaq Kian Menanjak Berkat Lonjakan Saham Teknologi

Proyeksi terbaru The Fed pada Desember menunjukkan perubahan menuju laju pemangkasan suku bunga yang lebih hati-hati tahun ini, dengan sebagian besar pembuat kebijakan mengkhawatirkan inflasi yang berpotensi kembali meningkat.

Bank sentral AS tersebut mungkin perlu mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama untuk mengatasi inflasi yang masih di atas target 2 persen.

Presiden terpilih AS Donald Trump akan dilantik pada 20 Januari, dan kebijakan proteksionis serta tarif yang diajukan diperkirakan memicu inflasi lebih lanjut.

"Ada spekulasi bahwa Trump akan menarik kembali beberapa tarif. Jika harga komoditas naik, inflasi akan bertahan lebih tinggi lebih lama," kata kepala strategi pasar di Blue Line Futures, Phillip Streible.

"Arus safe haven kini mengarah ke instrumen dengan imbal hasil, dan situasi ini kemungkinan akan semakin cepat dengan level 5,00 persen menjadi fokus utama," ujar analis Mizuho Securities USA, Robert Yawger, dalam sebuah catatan.

Indeks dolar AS sempat mengurangi penurunannya pagi ini setelah Trump membantah laporan bahwa pemerintahannya sedang mempertimbangkan kebijakan tarif yang lebih ringan.

Harga emas melemah meskipun indeks dolar (DXY) turun 1 persen dari level tertinggi dalam lebih dari dua tahun pada Kamis lalu.

Pelaku pasar kini menantikan laporan ketenagakerjaan AS pada Jumat, yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang kebijakan The Fed ke depan. Investor juga menunggu data lowongan kerja di AS pada Selasa, angka ketenagakerjaan ADP, dan risalah rapat kebijakan terakhir The Fed pada Rabu. (Aldo Fernando)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.