Datangi Markas Samsung di Bekasi, Kemenperin Bahas Soal Ini
![Datangi Markas Samsung di Bekasi, Kemenperin Bahas Soal Ini](https://socialstatic.fmpstatic.com/social/202501/e455d9f09cc94a1b837d126257474c97.png?x-oss-process=image/resize,w_1280/quality,q_70/format,jpeg)
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalukan kunjungan ke PT Samsung Electronics Indonesia di Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (7/1/2025). Dalam pertemuan ini, Kementerian diwakili oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE), Setia Diarta.
Berdasarkan pantauan detikcom di lapangan, Setia tiba sekitar pukul 08.38 WIB. Sesampainya di lokasi, Setia disambut langsung oleh jajaran direksi Samsung Indonesia lantas masuk dalam sebuah ruangan untuk mendengarkan paparan materi dari Samsung Indonesia.
Berselang 2,5 jam pertemuan bersama Samsung Indonesia, sekitar pukul 11.02 WIB Setia dan jajaran Samsung Indonesia menemui awak media. Setia mengatakan, kunjungan ini dilakukan Kemenperin dalam rangka meningkatkan daya saing industri elektronik nasional dan memastikan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam berbagai produk elektronik yang diproduksi, khususnya telepon seluler dan tablet.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lebih pada bagaimana kita melihat kesiapan Samsung untuk TKDN karena berencana untuk HKT (handphone, komputer genggam, dan tablet) TKDN dinaikkan ke 40%," kata Setia di PT Samsung Electronics Indonesia, Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (7/1/2024).
Setia mengatakan, saat ini aturan kebijakan TKDN di Indonesia mengharuskan produk Telepon Seluler dan Tablet memenuhi nilai kandungan lokal minimal sebesar 35% dalam proses produksinya.
Aturan ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi industri lokal sekaligus memperkuat ekosistem manufaktur dalam negeri. Samsung Indonesia sendiri, kata Setia, mencatat perolehan TKDN tertinggi yaitu sebesar 40,30% untuk model SM-A356E.
"Mereka (Samsung) rata-rata (TKDN) 37%. Tapi ada beberapa produk yang sudah 40%," jelasnya.
Sejak permberlakuan threshold TKDN 35%, industri HKT mengalami pertumbuhan pesat. Sebaliknya, Setia menyebut nilai impor produk HKT yang semakin menurun. Pada tahun 2023, produksi HKT dalam negeri mencapai 50 juta unit dengan jumlah impor hanya 3,1 juta unit. Artinya, 94% produk HKT merupakan produksi dalam negeri dari PT di tahun tersebut.
Samsung Indonesia sendiri, kata Setia, tercatat mencapai 14 juta unit atau sekitar 28% dari seluruh produk HKT yang diproduksi di Indonesia. Hal ini menunjukkan posisi yang kuat dari Samsung di pasar dalam negeri yang merupakan hasil dari investasinya sejak tahun 2016.
Sementara itu, kinerja sektor industri barang logam; komputer, barang elektronik, optik; dan peralatan listrik pada triwulan III tahun 2024 yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,29 persen.
Adapun nilai ekspor produk elektronika hingga triwulan III 2024 tembus angka US$ 10,07 miliar, yang didominasi oleh ekspor peralatan telekomunikasi/telepon, elektronika rumah tangga, peralatan listrik dan komponen.
Sementara khusus produk HKT, sepanjang tahun 2024 telah mencapai nilai ekspor sebesar US$ 277 juta. "Dari capaian tersebut, dapat dilihat bahwa Indonesia mampu mengekspor produk berteknologi tinggi seperti smartphones," tutupnya.
(rrd/rrd)Reprinted from detik_id,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.