Note

Bahan Baku Kakao Menumpuk, Wahana Interfood (COCO) Hadapi Risiko Kerugian

· Views 23
Bahan Baku Kakao Menumpuk, Wahana Interfood (COCO) Hadapi Risiko Kerugian
Bahan Baku Kakao Menumpuk, Wahana Interfood (COCO) Hadapi Risiko Kerugian (Foto: dok Freepik)

IDXChannel - Emiten industri kakao, PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) mencatatkan peningkatan saldo persediaan sebesar 10,04 persen pada triwulan ketiga 2024. 

Berdasarkan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK), saldo persediaan COCO per 30 September 2024 mencapai Rp99,40 miliar, atau naik dari Rp90,34 miliar pada akhir 2023.

Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya persediaan bahan baku dan bahan jadi. Dalam kondisi ini, manajemen mewaspadai risiko perlambatan rantai pasok, yang jika dibiarkan dapat membawa kerugian atas penjualan.

Direktur Utama COCO, Reinald Siswanto menjelaskan, peningkatan bahan baku disebabkan oleh diferensiasi produk yang dijual perseroan, yang tentunya memiliki perbedaan bahan baku yang dibutuhkan. 

Reinald mengakui terdapat kenaikan harga pada beberapa bahan baku. Risiko perlambatan rantai pasok atau slow moving inventory menjadi perhatian.

“Risiko slow moving memang ada, namun kami sebisa mungkin melakukan mitigasi dengan selalu meningkatkan proses Research & Development,” kata Reinald menjawab penjelasan bursa, Senin (6/1/2024).

Menurutnya, kenaikan saldo persediaan ini bertujuan untuk mendukung proses produksi yang terus dilakukan. Salah satu langkah strategis yang diambil COCO adalah mengasuransikan persediaan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp61 miliar. 
Dengan langkah ini, manajemen optimistis potensi kerugian akibat kerusakan fisik atau bencana alam dapat diminimalkan. 

“Perseroan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan,” tutur Reinald.

Hingga September 2024, COCO masih mengalami rugi Rp40,4 miliar, membengkak dari periode sama tahun lalu senilai Rp14,7 miliar.

Ini terjadi seiring peningkatan bahan baku, ditambah penjualan yang merosot menjadi Rp120,14 miliar, dari Rp138,37 miliar.

(DESI ANGRIANI)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.