Saham BRMS Jatuh 5 Persen, Terimbas Aksi Ambil Untung
IDXChannel – Saham emiten tambang emas Grup Bakrie dan Grup Salim PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) turun signifikan pada Rabu (8/1/2025), seiring investor merealisasikan keuntungan usai meningkat selama pekan lalu.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 11.43 WIB, saham BRMS merosot 5,63 persen ke Rp402 per saham. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp139,05 miliar.
Kendati terkena aksi jual hari ini, dalam sepekan, saham BRMS masih meningkat 18,82 persen.
Peningkatan saham BRMS belakangan ini terjadi di tengah rumor yang beredar di pasar terkait potensi inklusi BRMS ke indeks MSCI Standar Cap untuk periode Februari 2025.
Sebelumnya, manajemen BUMI mengungkapkan kepada IDXChannel.com pada 7 November 2024, BRMS—dan juga sang induk BUMI—masih menjadi konstituen MSCI Indonesia Small Cap Index.
BRMS sebelumnya juga melaporkan hasil kinerja keuangan dan produksi hingga kuartal III-2024 pada 29 November 2024.
Menurut siaran pers perusahaan, BRMS membukukan laba bersih USD16,43 juta selama periode 9 bulan di 2024 (9M 2024), naik 54 persen secara tahunan (Year on Year/YoY) dari periode yang sama tahun sebelumnya USD10,64 juta.
Kenaikan laba bersih tersebut seiring pertumbuhan pendapatan yang signifikan sebesar 231 persen YoY dari USD32,74 juta pada 9 bulan di 2023 menjadi USD108,48 juta pada 9 bulan pertama di 2024.
Laba usaha BRMS juga meningkat tajam, yakni 189 persen YoY menjadi USD28,56 juta.
Sementara, produksi emas naik 176 persen YoY dari 16.437 ons (511 kg) pada 9 bulan di 2023 menjadi 45.366 ons (1.411) kg selama Januari-September 2024.
Harga jual rata-rata (ASP) emas BRMS mengalami kenaikan 23 persen YoY, dari USD1.914 per troy ons pada 9M 2023 menjadi USD2.347 per troy ons pada 9M 2024.
Menurut analisis Stockbit pada 2 Desember 2024, kinerja operasional BRMS diproyeksikan akan semakin membaik pada kuartal IV-2024.
Proyeksi ini didukung oleh dua faktor utama, yakni tingkat utilisasi pabrik gabungan yang diperkirakan tetap lebih tinggi dari ekspektasi, serta kenaikan rata-rata harga penjualan (average selling price/ASP) seiring dengan meningkatnya harga emas global dibandingkan kuartal sebelumnya.
Analisis Stockbit menyebutkan, volume produksi emas BRMS yang melampaui ekspektasi selama sembilan bulan pertama di 2024 didorong oleh dua hal utama.
Pertama, kadar emas (gold grade) yang lebih tinggi dari perkiraan. Berdasarkan perhitungan, kadar emas yang diolah BRMS selama Januari-September 2024 mencapai rata-rata 1,4 gram per ton, lebih tinggi dibandingkan asumsi awal sebesar 1,2 gram per ton.
Kedua, tingkat utilisasi pabrik yang lebih optimal. Dengan asumsi blended recovery rate sebesar 88 persen, dua pabrik pengolahan emas BRMS di Poboya diperkirakan beroperasi pada tingkat utilisasi 73,5 persen.
“Estimasi kami tersebut lebih rendah dari tingkat utilisasi aktual BRMS selama 9M24 yang mencapai 90,5 persen, berdasarkan perhitungan kami,” kata Stockbit. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.