Note

Rupiah Hari Ini Ditutup Lesu ke Rp16.217 per USD

· Views 5
Rupiah Hari Ini Ditutup Lesu ke Rp16.217 per USD
Rupiah Hari Ini Ditutup Lesu ke Rp16.217 per USD (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini ditutup lesu 6,5 poin atau 0,04 persen ke level Rp16.217 per USD setelah sebelumnya terdepresiasi. Hal ini juga sejalan dengan sentimen global dan domestik.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah ini juga disebabkan oleh sentimen eksternal yaitu imbal hasil obligasi AS terus meningkat karena Trump mempertimbangkan untuk mengumumkan keadaan darurat ekonomi nasional. 

Baca Juga:
Rupiah Hari Ini Ditutup Lesu ke Rp16.217 per USD Rupiah Perkasa dan Menguat ke Rp16.100-an per USD

“Investor mengantisipasi kebijakan Trump seperti deregulasi dan pajak yang lebih rendah akan mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi ada kekhawatiran bahwa kebijakan tersebut, bersama dengan tindakan tarif yang belum dikonfirmasi, dapat menyebabkan percepatan kembali inflasi,” kata Ibrahim dalam risetnya, Kamis (9/1/2025). 

Menurut Ibrahim, pasar sekarang memperkirakan hanya 39 basis poin pelonggaran dari Federal Reserve tahun ini, dengan pemotongan suku bunga pertama kemungkinan akan terjadi pada bulan Juni. 

Baca Juga:
Rupiah Hari Ini Ditutup Lesu ke Rp16.217 per USD 50 Bintang di Facebook Berapa Rupiah? Begini Cara Menghitungnya

Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan  inflasi akan terus turun pada 2025 dan memungkinkan bank sentral AS untuk lebih lanjut menurunkan suku bunga, meskipun dengan kecepatan yang tidak pasti.

Selain itu, Inflasi indeks harga konsumen sebagian besar tetap datar pada Desember, data menunjukkan pada Kamis, sementara inflasi indeks harga produsen menyusut selama 27 bulan berturut-turut. 

Baca Juga:
Rupiah Hari Ini Ditutup Lesu ke Rp16.217 per USD Pejabat The Fed Hawkish, Rupiah Melemah ke Rp16.200 per USD

Data menunjukkan sedikit perbaikan dalam disinflasi China, bahkan ketika Beijing memberikan putaran tindakan stimulus paling agresif sejak akhir September.

Sentimen konsumen yang lemah telah menjadi titik tekanan utama pada ekonomi China, karena kekhawatiran atas perlambatan pertumbuhan dan penurunan pasar properti yang berkepanjangan sebagian besar menghalangi pengeluaran selama dua tahun terakhir.

Baca Juga:
Rupiah Hari Ini Ditutup Lesu ke Rp16.217 per USD Data Cadangan Devisa RI Gagal Bawa IHSG dan Rupiah ke Zona Hijau

Dari sentimen domestik, kepesertaan Indonesia di BRICS bisa dinilai sebagai upaya memperkuat hubungan tidak hanya dengan China tapi dengan Brasil dan Afrika Selatan maupun negara Timur Tengah. Indonesia juga berpeluang untuk berpartisipasi dalam solidaritas negara Global South dalam mengurangi hegemoni Barat yang ada saat ini.

Di sisi lain, aliansi BRICS tidak begitu memberikan keuntungan untuk Indonesia karena ekonomi China diproyeksikan akan melambat terutama pasca kembali terpilihnya Donald Trump yang memicu proteksionisme dagang.

Baca Juga:
Rupiah Hari Ini Ditutup Lesu ke Rp16.217 per USD Apakah Rupiah Akan Diganti Mata Uang BRICS? Begini Fakta Lengkapnya

Ketidakpastian ekonomi global karena perang dagang antara China dan AS, akan mengacak stabilitas ekonomi di beberapa negara, dan ini tentunya akan berimbas pada Indonesia. Ditambah lagi ancaman Trump pada negara anggota BRICS jika melakukan dedolarisasi.

"Reaksi Trump perlu untuk diwaspadai, karena dia merupakan salah satu pemimpin yang membuktikan ucapannya. Jika, US memberlakukan tarif 100 persen pada negara anggota BRICS, tentu Indonesia akan terkena imbas dari kebijakan tersebut, tidak bisa dipungkiri ini juga akan menjadi tantangan bagi ekonomi Indonesia dalam jangka waktu pendek atau menengah," ujarnya.

Hal ini juga akan menyebabkan penurunan tajam pada volume ekspor, terutama untuk produk-produk yang sangat bergantung pada pasar AS. Tidak hanya itu, kekhawatiran ketergantungan yang semakin kuat pada China masih menghantui Indonesia. 

Guna untuk menghindari hal tersebut, Indonesia lebih gencar mendiverifikasi mitra secara bilateral untuk survive dari ketidakpastian ekonomi global di masa yang akan datang.

Berdasarkan data diatas, mata uang rupiah untuk perdagangan selanjutnya diprediksi bergerak fluktuatif dan ditutup melemah direntang Rp16.200 - Rp16.250 per USD.

(Kunthi fahmar sandy)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.