Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (10/01), IHSG ditutup menguat +24,28 poin (+0,34%) ke level 7.088,87.
Penguatan IHSG didorong oleh terapresiasinya nilai tukar Rupiah sebesar +0,27% terhadap dollar AS menjadi Rp16.194 (JISDOR).
Dari sisi data ekonomi, BI merilis data penjualan eceran Indonesia tercatat naik +5,1% menjadi di level 220,3 (Des-24) jika dibandingkan bulan sebelumnya.
Dari sisi kebijakan, pemerintah menandatangani nota kesepahaman dengan investor asal Qatar, Qilaa International Group, pada Rabu (8/1) untuk membangun 1 juta rumah terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah di perkotaan.
Sebagai catatan, sepekan terakhir IHSG tercatat terkontraksi sebesar -1,05% dengan net foreign sell sebesar -Rp2,49 triliun.
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup melemah, tercermin dari DJIA (-1,63%), S&P 500 (-1,54%), & Nasdaq (-1,63%).
Pelemahan tersebut setelah laporan pekerjaan Desember menunjukkan pertumbuhan pasar tenaga kerja yang kuat, dengan tambahan 256 ribu pekerjaan baru (exp 164 ribu) dan penurunan tingkat pengangguran menjadi 4,1% (vs 4,2%; Nov-24).
Hal ini meningkatkan kekhawatiran bahwa the Fed akan mempertahankan suku bunga saat ini lebih lama.
Saham-saham finansial, real estate, dan teknologi mengalami penurunan, dengan saham Nvidia turun hampir - 3%.
Sebagai catatan, sepanjang pekan terakhir DJIA (-1,86%), S&P 500 (-1,95%), & Nasdaq (-2,33%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (13/1).
Hot
No comment on record. Start new comment.