Note

Pasok Kebutuhan Konsumsi di Aceh, SIG (SMGR) Bantu UMKM Produksi 4.000 Telur per Hari

· Views 18
Pasok Kebutuhan Konsumsi di Aceh, SIG (SMGR) Bantu UMKM Produksi 4.000 Telur per Hari
Pasok Kebutuhan Konsumsi di Aceh, SIG (SMGR) Bantu UMKM Produksi 4.000 Telur per Hari (foto: MNC media)

IDXChannel - Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), atau SIG terus berupaya memaksimalkan kebermanfaatannya di tengah masyarakat.

Salah satunya dengan mendukung geliat perekonomian daerah lewat penguatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di sekitar wilayah operasional Perseroan.

Seperti halnya yang dilakukan SIG terhadap kelompok usaha peternakan Puyuh Andalas, yang berhasil mengembangkan bisnis burung puyuh petelur, dengan kemampuan produksi hingga 4.000 butir telur puyuh per hari.

"Hasil (produksi) itu kemudian dipasok ke pasar-pasar tradisional hingga swalayan dan pusat perbelanjaan terkemuka di Kabupaten Aceh Besar, sehingga juga turut membantu mencukupi kebutuhan konsumsi di sana," ujar Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, dalam keterangan resminya, Selasa (14/1/2025).

Dengan kemampuan produksi sampai 4.000 telur per hari, menurut Vita, Kelompok Usaha Puyuh Andalas mampu meraup omzet hingga Rp1,5 juta per hari, atau mencapai Rp45 juta per bulan.

Mengandalkan merek dagang Lampoh Kutam, Kelompok usaha Puyuh Andalas (Pulas) digagas oleh Azwar, Muhammad Ikhsan, Firdaus, Heri Afriadi, dan Riski Kurniawansyah sejak 2021 lalu, di Gampong Lampaya, Lhoknga, Aceh Besar, atau wilayah ring 1 Pabrik SIG di Lhoknga yang dioperasikan oleh unit usaha SIG, yaitu PT Solusi Bangun Andalas (SBA).

Menurut salah satu penggagas, Muhammad Ikhsan, usaha Pulas awalnya dijalankan secara mandiri dengan berbekal 300 ekor burung puyuh petelur.

Seiring berjalannya waktu, usaha tersebut menghadapi kendala akibat kurangnya modal dan fasilitas pendukung, sehingga kelompoknya berinisiatif meminta dukungan kepada SBA.

"Setelah melalui uji kelayakan usaha, pada 2022 kami mendapat bantuan dari SBA berupa 3.000 bibit burung puyuh, bangunan kandang seluas 120 m2, rak telur, dan pakan," ujar Ikhsan.

Tak hanya itu, SBA juga membantu dalam penyusunan rencana usaha, perizinan dan pemasaran, sehingga Ikhsan dkk bisa memasarkan produk di pasar tradisional hingga supermarket dan mall.

"Yang terbaru, kami juga difasilitasi untuk bekerja sama dengan Puskesmas untuk memasok kebutuhan konsumsi sehat di sana," ujar
Ikhsan.

Saat ini, Ikhsan menjelaskan, kelompoknya telah memiliki total 6.000 ekor burung puyuh yang menghasilkan hingga 4.000 butir telur per hari. 
Selain menjual telur, kelompok Puyuh Andalas juga menjual burung puyuh yang tidak lagi produktif untuk kebutuhan kuliner.

Dengan pendampingan SBA, kapasitas produksi diharapkan naik menjadi 10.000 ekor burung puyuh pada 2025 untuk memenuhi kebutuhan pasar. 

Atas keberhasilan dalam mengelola usaha peternakan burung puyuh, kelompok Puyuh Andalas ini dipercaya untuk menjadi narasumber pada pelatihan peternakan puyuh yang diselenggarakan oleh Dinas Baitul Mal Provinsi Aceh untuk 4 kabupaten/kota pada 16-18 Desember 2024, di Hotel Grand Permata Hati, Banda Aceh. 

"Kami berterima kasih kepada SBA dan SIG yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk mengembangkan usaha yang menjadi mata pencaharian kami. Semoga usaha ini dapat terus berkembang untuk memberikan manfaat ekonomi, sekaligus menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk mengembangkan usaha peternakan," ujar Ikhsan.

Sementara, Vita menjelaskan, program pendampingan UMKM menjadi bagian dari komitmen SIG untuk menciptakan nilai tambah bagi masyarakat.

Inisiatif ini sesuai dengan pilar keberlanjutan Perseroan untuk menciptakan nilai untuk karyawan dan Komunitas dalam Sustainability Roadmap SIG 2030, yang menjadi panduan bagi seluruh entitas usaha SIG.

Melalui beragam program CSR yang telah berjalan, dikatakan Vita, pihaknya terus memberikan bantuan dan  pendampingan kepada para pegiat UMKM agar berdaya saing dan mampu mengembangkan usahanya.

"Kisah sukses kelompok usaha Puyuh Andalas binaan SBA selaku unit usaha SIG, merupakan bukti nyata kepedulian Perusahaan terhadap pengusaha lokal yang diharapkan dapat berkontribusi terhadap ekonomi daerah," ujar Vita.

(taufan sukma)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.