Harga Emas Rebound Usai Data Inflasi Melunak, Pasar Nantikan Rilis CPI AS
IDXChannel – Harga emas berbalik arah pada Selasa (14/1/2025) dari penurunan sebelumnya, didukung oleh data inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan.
Data ini meningkatkan harapan bahwa Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed) akan tetap pada jalur penurunan suku bunga.
Menurut data pasar, emas spot (XAU/USD) naik 0,54 persen ke USD2.677,51 per troy ons pada Selasa.
Mengutip Trading Economics, data Indeks Harga Produsen (PPI) AS yang lebih rendah dari perkiraan melemahkan dolar AS, memberikan keuntungan bagi pasar logam mulia.
Inflasi yang lebih rendah dapat mendorong penurunan suku bunga lebih awal oleh The Fed.
Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa PPI naik 0,2 persen pada Desember dibandingkan bulan sebelumnya, lebih rendah dari ekspektasi kenaikan bulanan sebesar 0,3 persen menurut FactSet.
Data ini dirilis menjelang laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS untuk Desember yang diperkirakan menunjukkan kenaikan bulanan sebesar 0,3 persen, tidak berubah dari November.
“Data PPI yang lebih dingin ini melemahkan indeks dolar AS, yang membantu pasar logam mulia. Inflasi yang lebih rendah berarti The Fed mungkin dapat menurunkan suku bunga lebih cepat,” kata analis pasar senior di Kitco Metals, Jim Wyckoff.
Penurunan dolar membuat emas lebih menarik bagi pembeli internasional.
Investor kini menantikan laporan CPI untuk menilai langkah kebijakan The Fed ke depan, dengan survei Reuters memprediksi kenaikan tahunan sebesar 2,9 persen.
“Kita perlu melihat kemajuan lanjutan pada inflasi agar ekspektasi penurunan suku bunga tetap terjaga,” ujar kepala strategi pasar di Blue Line Futures, Phillip Streible.
Data yang dihimpun LSEG menunjukkan, para trader saat ini memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 29,4 basis poin pada akhir tahun.
Meskipun suku bunga yang lebih tinggi dapat mengurangi daya tarik emas sebagai aset tanpa imbal hasil, logam mulia ini tetap dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
Meski ada potensi tekanan dari penguatan dolar dan imbal hasil obligasi AS yang tinggi, UBS memperkirakan permintaan emas sebagai aset diversifikasi akan mendukung harga di paruh pertama 2025.
Bloomberg melaporkan pada Senin, tim ekonomi Trump mungkin berencana meningkatkan tarif secara perlahan, dengan kenaikan bulanan untuk memperkuat posisi negosiasi tanpa memicu inflasi yang dapat mendorong kenaikan suku bunga oleh The Fed.
Setelah data inflasi dan laporan Bloomberg tersebut, dolar melemah dengan indeks dolar ICE terakhir turun 0,67 poin ke level 109,29. Imbal hasil obligasi AS bervariasi, dengan obligasi dua tahun terakhir berada di level 4,377 persen, turun 1,7 basis poin, sementara obligasi 10 tahun naik 1,2 basis poin ke level 4,799 persen. (Aldo Fernando)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.