Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (15/01), IHSG ditutup menguat +122,90 poin (+1,77%) ke level 7.079,56.
Penguatan IHSG didorong katalis pemangkasan suku bunga BI sebesar 25 bps menjadi 5,75%, dimana big 4 perbankan kompak menguat, BBRI +7,63% (+44,56 poin), BMRI +6,48% (+31,27 poin), BBCA +2,89% (+17,89 poin), & BBNI +6,78% (+10,25 poin).
Di saat yang sama, BPS merilis data neraca perdagangan Indonesia yang kembali mencatatkan surplus sebesar USD2,24 miliar (Des-24) atau surplus 56 bulan secara berturut-turut.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup menguat, tercermin dari DJIA (+1,65%), S&P 500 (+1,83%), & Nasdaq (+2,45%).
Penguatan tersebut didorong oleh pendapatan yang kuat dari bank dan data inflasi inti yang lebih rendah dari perkiraan (Act 0,2% vs cons 0,3%).
Laporan CPI menunjukkan kemajuan dalam mencapai target inflasi 2% dari Federal Reserve, dengan CPI inti naik 3,2% tahun ke tahun, turun dari 3,3% pada bulan November.
Para investor sekarang memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga pada akhir tahun.
Laba yang kuat dari bank-bank besar mendorong kenaikan pasar, termasuk JPMorgan yang naik +2% setelah melampaui perkiraan laba dan pendapatan serta meningkatkan panduan pendapatan bunga bersih hingga tahun 2025.
Saham Wells Fargo melonjak +6,6%, Goldman Sachs naik +6%, Citigroup naik +6,5%, dan Bank of New York Mellon melonjak +8,1%.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung menguat. Investor hari ini akan mencermati rilis data Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) pada November 2024,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Kamis (16/1).
Hot
No comment on record. Start new comment.