Saham CBDK Lepas ARA, Tekanan Jual Mulai Terasa

IDXChannel – Saham emiten pengembang real estate PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) sudah tidak lagi menguat hingga auto rejection atas (ARA) pada Kamis (16/1/2025), tetapi masih sanggup menghijau sekaligus menjaga momentum positif sejak debut pada Senin (13/1) lalu.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.14 WIB, saham CBDK naik 2,41 persen ke Rp7.450 per saham, setelah sempat berayun ke zona merah di awal sesi.

Baca Juga:

Bursa Asia Kompak Naik, Tersengat Pesta di Wall Street

Nilai transaksi tercatat mencapai Rp1,42 triliun dengan volume perdagangan 180,2 juta saham.

Sebelumnya, saham anak usaha emiten properti milik Aguan dan Grup Salim PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) tiga hari beruntun ditutup hingga auto rejection atas 20-25 persen.

Baca Juga:

Dana IPO Petrindo (CUAN) Sisa Rp118,29 Miliar, Diparkir di BMRI-BBCA

Kapitalisasi pasar (market cap) CBDK saat ini mencapai Rp42,38 triliun. Sementara, sang induk, PANI, memiliki market cap jumbo, yakni Rp263 triliun.

CBDK akan menawarkan hingga 566,89 juta saham atau setara 10 persen dari modal ditempatkan, dengan harga saat penawaran umum dipatok di angka Rp4.060 per saham.

Baca Juga:

Laba Raksasa Wall Street Kompak Naik pada Akhir 2024

Dari IPO ini, anak usaha PANI tersebut menargetkan dana Rp2,3 triliun. Saham CBDK sudah melantai di bursa pada Senin lalu atau 13 Januari 2025.

Stockbit Research Team, dalam riset pada 13 Desember 2024, memperkirakan valuasi IPO CBDK berada pada diskon 45–61 persen dari estimasi net asset value (NAV) perusahaan sebesar Rp37,4 triliun untuk 100 persen kepemilikan.

Diskon ini, kata Stockbit, membuat CBDK terlihat lebih menarik dibandingkan PANI, induk usahanya, yang valuasi pasarnya sudah lebih premium dibandingkan NAV yang Stockbit estimasikan.

CBDK mengelola lahan strategis, termasuk kawasan CBD Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2), yang dianggap sebagai aset premium. Pemegang saham utama CBDK terdiri dari PANI (51 persen), PT Agung Sedayu (24,5 persen), dan PT Tunas Mekar Jaya (24,5 persen). (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.