Note

Bursa Asia Cenderung Melemah Jelang Akhir Pekan

· Views 20
Bursa Asia Cenderung Melemah Jelang Akhir Pekan
Bursa Asia Cenderung Melemah Jelang Akhir Pekan. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Bursa saham Asia terkoreksi pada perdagangan menjelang akhir pekan, Jumat (17/1/2025).

Menurut data pasar, pukul 09.42 WIB, Indeks Nikkei 225 turun 1,04 persen, sedangkan indeks Topix Jepang melemah 0,94 persen, mencatat posisi terendah dalam setidaknya satu bulan terakhir.

Baca Juga:
Bursa Asia Cenderung Melemah Jelang Akhir Pekan Empat Saham Kompak Masuk Radar Pantauan Bursa, Ini Penyebabnya

Penurunan ini mengikuti koreksi di Wall Street semalam, yang dipicu aksi jual saham teknologi berkapitalisasi besar.

Fokus investor kini tertuju pada keputusan kebijakan moneter Bank of Japan (BOJ), setelah Gubernur Kazuo Ueda pada Rabu mengindikasikan kemungkinan kenaikan suku bunga pada pertemuan berikutnya.

Baca Juga:
Bursa Asia Cenderung Melemah Jelang Akhir Pekan IHSG Hari Ini Berpotensi Konsolidasi ke 7.077-7.160

Secara mingguan, indeks Nikkei dan Topix diperkirakan melemah masing-masing 2,5 persen dan 2 persen.

Seperti pasar saham Jepang, Shanghai Composite merosot 0,13 persen, Hang Seng Hong Kong turun 0,21 persen, KOSPI Korea Selatan terkoreksi 0,32 persen, dan CSI 300 China daratan tergerus 0,11 persen.

Baca Juga:
Bursa Asia Cenderung Melemah Jelang Akhir Pekan Saham RATU Langsung Melesat Sentuh ARA Usai Suspensi Dibuka

Berbeda, ASX 200 Australia naik 0,01 persen dan STI Singapura tumbuh 0,30 persen.

Wall Street Turun
Indeks saham utama AS atau Wall Street juga ditutup melemah pada Kamis.

Nasdaq Composite turun 0,9 persen ke level 19.338,3, sementara Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 masing-masing melemah 0,2 persen ke 43.153,1 dan 5.937,3.

Saham teknologi mencatat penurunan terdalam, sedangkan sektor utilitas memimpin kenaikan.


Penjualan ritel di AS naik lebih lambat dari yang diperkirakan bulan lalu, tertekan oleh penurunan di komponen toko material bangunan, menurut data Biro Sensus.

"Penjualan ritel telah menunjukkan performa yang sangat kuat sejak Federal Reserve (The Fed) mulai memangkas suku bunga pada September," ujar BMO.

"Pertumbuhan kuat di kuartal IV ini akan menjadi salah satu alasan The Fed mempertahankan suku bunga acuannya pada pertemuan 29 Januari sambil menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai tarif dan inflasi."

Sementara itu, kepercayaan pembangun rumah di AS naik tak terduga pada Januari, meskipun ekspektasi mereda akibat kenaikan suku bunga hipotek, menurut data National Association of Home Builders dan Wells Fargo.

Aktivitas manufaktur di wilayah Mid-Atlantic AS mencapai level tertinggi dalam beberapa tahun bulan ini, didorong oleh kenaikan pesanan dan pengiriman, berdasarkan survei Philadelphia Fed.

Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun turun empat basis poin menjadi 4,61 persen pada Kamis, sementara imbal hasil obligasi tenor dua tahun melemah 2,6 basis poin menjadi 4,24 persen.

The Fed kemungkinan akan memangkas suku bunga acuan beberapa kali pada 2025 jika inflasi terus mendingin sesuai ekspektasi.

"Selama data inflasi terus menunjukkan tren positif, saya bisa melihat kemungkinan pemangkasan suku bunga terjadi lebih cepat daripada yang diperkirakan pasar," kata Gubernur The Fed Christopher Waller. (Aldo Fernando)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.