Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (21/01), IHSG ditutup menguat +11,08 poin (+0,15%) ke level 7.181,82.
IHSG mengalami penguatan selama lima hari berturut-turut dengan kenaikan sebesar 3,31%, didorong oleh penguatan emiten bank besar dan apresiasi nilai tukar Rupiah sebesar 0,25% terhadap dolar AS menjadi Rp 16.331 (JISDOR).
Pemerintah, melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, berencana merevisi aturan penempatan devisa hasil ekspor sumber daya alam (DHE SDA) menjadi 100% selama satu tahun.
Di sisi eksternal, pasar merespons positif ekspektasi bahwa Trump tidak akan segera menerapkan kebijakan tarif impor.
Selain itu, data ketenagakerjaan AS yang akan dirilis pekan ini dapat memberikan sinyal tambahan menjelang pertemuan FOMC minggu depan.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup menguat, DJIA (+1,24%), S&P 500 (+0,88%), & Nasdaq (+0,64%).
Penguatan ini didorong oleh langkah-langkah perdagangan yang lebih lunak dari Presiden Trump setelah hari pertamanya menjabat.
Meskipun Presiden mengancam akan memberlakukan tarif untuk Meksiko dan Kanada, ia akhirnya tidak melaksanakan kebijakan tersebut.
Dia juga menahan diri dari memberikan sinyal hambatan perdagangan terhadap China, menunjukkan sikap yang lebih berhati-hati dalam menetapkan tarif.
Keuntungan pada pasar saham didorong oleh sektor industri dan perawatan kesehatan. Oracle mengalami kenaikan sebesar +7,2% setelah pengumuman investasi infrastruktur kecerdasan buatan oleh Presiden AS.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung menguat,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Rabu (22/1).
Hot
No comment on record. Start new comment.