ANALIS MARKET (22/1/2025): Buy on Breakout!

Pasardana.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Pasar saham global menghijau berjamaah pada hari Selasa (21/01/25) dan Dollar menguat setelah anjlok sehari sebelumnya, berkat kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih membawa pesan beragam tentang percepatan pertumbuhan ekonomi, pengenaan tarif, dan juga tentang kebijakan perdagangan.

Dollar Kanada dan Peso Meksiko menanggung beban fluktuasi pasar setelah Trump mengatakan, ia mempertimbangkan untuk mengenakan tarif 25% pada negara-negara tetangga secepatnya pada tanggal 1 Februari.

Sesungguhnya pasar dinilai masih mencerna serangkaian perintah eksekutif yang telah dirilis oleh Trump, namun hal ini memberikan kelegaan kepada para investor bahwa Trump masih menahan diri untuk tidak langsung mengumumkan penerapan tarif yang lebih komprehensif pada awal masa jabatan keduanya sebagai presiden, sehingga hal tsb menjadi pemicu turunnya yield US Treasury tenor 10 tahun.

Indeks MSCI global naik 0,7%, dan saham AS sebagian besar bergerak lebih tinggi.

Indeks S&P 500 terapresiasi 0,9%, Nasdaq terkerek 0,6%, dan Dow Jones Industrial Average pun melonjak 1,2%.

MARKET SENTIMENT: Beberapa jam setelah pelantikannya, Trump langsung mengeluarkan 42 perintah eksekutif (Keputusan Presiden / Keppres) dan 115 tindakan personal, terkait sektor hukum, energi, kesehatan, hingga gender. Beberapa yang terbilang kontroversial adalah sebagai berikut :

– keluar dari WHO karena bergabung ke organisasi kesehatan dunia ini dinilai memberatkan ekonomi AS secara 19% keuangan WHO disokong oleh AS, dan Trump menilai WHO gagal bertindak independen dari pengaruh politik.

– memberlakukan keadaan darurat nasional di perbatasan Mexico, dipicu banyaknya imigran ilegal dari sana; serta menetapkan kartel kriminal sebagai teroris. Trump juga berencana menghapus birthright citizenship.

– memberi grasi / pengampunan kepada sekitar 1500 pendukungnya yang menyerbu Gedung Capitol pada 6 Januari 2021 lalu dalam suatu upaya untuk mengepung Parlemen AS dan mencegah pengesahan Biden sebagai Presiden AS kala itu.

– mundur dari Perjanjian Iklim Paris (Paris Agreement) dengan alasan ingin lebih mengutamakan kepentingan AS & rakyatnya, maka berniat untuk eksplorasi energi minyak & gas secara besar-besaran termasuk mencabut pelarangan pengeboran minyak di Kutub Utara, sejalan dengan semangat “Drill, Baby, Drill” miliknya.

– membentuk Departemen Efisiensi Pemerintah dengan CEO Tesla, Elon Musk sebagai pimpinannya; bertujuan untuk memangkas anggaran pemerintahan secara drastis.

– menetapkan Keadaan Darurat Energi Nasional dengan berjanji akan mengisi cadangan minyak strategis AS dan mengekspor minyak mentah AS ke seluruh dunia. Trump juga berjanji akan mengakhiri mandat kendaraan listrik di sana.

– Trump cabut 78 perintah eksekutif Biden, termasuk aturan yang mempromosikan keberagaman dan kesetaraan gender. Pemerintah yang baru hanya akan mengakui jenis kelamin pria dan wanita, maka mengakhiri hak transgender di militer dan sekolah, sekaligus mencabut perlindungan kaum LGBTQ+ serta ras minoritas.

CURRENCY & FIXED INCOME: Lonjakan DOLLAR telah menyebabkan PESO MEXICO merosot lebih dari 1% sebelumnya, sementara DOLLAR KANADA jatuh ke level terendah 5 tahun pada $0,689, meskipun aksi jual kemudian agak mereda. DOLLAR INDEX (DXY), yang mengukur kekuatan mata uang AS terhadap 6 mata uang major dunia lainnya, datar di 108,01 setelah sempat naik ke 108,79, gagal membalikkan kemerosotan 1,2% yang lenyap pada hari Senin dalam satu penurunan harian terbesar sejak November 2023. EURO mengakhiri sesi datar di $1,04200, setelah melonjak 1,42% sehari sebelumnya.

– US DOLLAR memang telah naik sekitar 5% sejak Trump memenangkan pemilihan 5 November, karena investor bersiap untuk pungutan tarif tambahan yang mungkin akan merugikan mitra dagang Amerika. Dengan demikian, pengumuman yang lebih terukur dari Trump pada hari Senin otomatis membuat US Dollar mundur teratur.

– YIELD US TREASURY tenor 10 tahun turun 4,7 basis poin pada hari Selasa menjadi 4,558%. Imbal hasil tersebut masih naik sekitar 1% sejak Federal Reserve mulai memangkas suku bunga pada pertengahan September, sehingga mencerminkan ekonomi yang kuat dan prospek pengurangan suku bunga Fed Fund Rate tahun ini semakin berkurang.

MARKET EROPA & ASIA: Saham Eropa cenderung flat setelah Asia memperoleh sedikit keuntungan dalam semalam, dengan investor dan pemerintah merasa nyaman dengan fakta bahwa Uni Eropa dan China terhindari dari pengenaan tarif tambahan, untuk saat ini. Indeks STOXX 600 di seluruh benua Eropa naik 0,4% sementara indeks saham MSCI Asia ex-Jepang naik 0,3%. INGGRIS secara tak terduga laporkan angka pengangguran bulan Dec yang turun drastis dibanding perkiraan, berpotensi membuat mendinginkan Tingkat Pengangguran bulan Dec yang sempat picking up 0.1% di bulan Nov ke level 4.4%. Di sisi lain, JERMAN terbilang masih pesimistis memandang kondisi ekonomi saat ini, berkebalikan dengan sentimen ekonomi yang disurvey di wilayah EUROZONE melaporkan optimisme yang semakin membaik di bulan Jan.

– Sementara Nikkei 225 JEPANG naik 0,32%, saham CHINA CSI 300 cenderung lebih stabil karena Trump belum menetapkan untuk membawa trade war ini ke level yang lebih panas, bahkan ia telah menangguhkan pelarangan atas TikTok di AS selama 75 hari. Namun demikian ia telah memperingatkan bahwa ia dapat mengenakan tarif yang lebih bombastis jika pihak China gagal menyetujui kesepakatan AS untuk menjadi setengah pemilik bisnis TikTok di AS dengan skema joint venture. Negeri Tirai Bambu dipercaya tak akan tinggal diam dan sudah mulai membangun serangan balasan; disinyalir sudah disiapkan larangan ekspor beberapa logam ke AS serta sanksi untuk beberapa perusahaan pertahanan AS.

KOMODITAS: Harga MINYAK turun pada hari Selasa seiring para investor menilai rencana Trump untuk meningkatkan produksi bahan bakar fossil AS, serta penundaan tarif. Minyak mentah BRENT terjerembab 0,8% menjadi $79,50 per barel, sementara US WTI merosot 2,3% menjadi $75,90 per barel.

INDONESIA: di tengah ancaman trade war 2.0 yang rentan dimulai (kembali) Kementerian Industri mengatakan Indonesia punya peluang besar untuk jadi tujuan relokasi pabrik China jika Trump memutuskan untuk mengeskalasi perang tarifnya dengan China. Beberapa sektor usaha yang berpotensi direlokasi dari China ke Kawasan Ekonomi Batam meliputi : elektronik, tekstik, alas kaki, dan otomotif. Disinyalir BYD, produsen mobil listrik dari China, telah merajai penjualan EV di Indonesia, dengan pangsa pasar tembus 36% mencapai lebih dari 15.000 unit.

IHSG tampak stuck di area Resistance krusial 7200, setelah sempat menguat ke atas MA50 / 7188 bahkan mencapai titik High 7221.73, namun sayang kenaikan itu mereda dan harus ditutup plus 11pts saja / +0.15% di level 7182. Level Closing ini tidak cukup untuk mengkonfirmasi pola bullish reversal yang ditunggu-tunggu, yang seyogyanya memberi harapan para investor / trader pasar modal Indonesia untuk indeks mampu bergerak lebih tinggi ke arah Target 7300 atau bahkan 7460-7500.

Dengan market sentiment banyak mengandung faktor uncertainty sebagai sesuatu yang paling jelas saat ini, maka analis NH Korindo Sekuritas menganjurkan untuk jangan dulu terlalu agresif membuka posisi Buy, sebelum tanda-tanda membuktikan ke arah bullish. Terapkan strategi penambahan portfolio secara bertahap sebagai saran yang paling bijak dilakukan. Bukannya tak mungkin masih akan juga datang gelombang sentimen dari dalam negeri, termasuk dari pemerintahan Presiden Prabowo yang mendekati 100 hari.

“IHSG diperkirakan berada dikisaran Resist: 7190-7200 / 7300-7375 dan Support: 7080-7070 / 7000-6931/ 6738-6642. Advise: Buy on Breakout,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Rabu (22/1).