Note

Bursa Asia Cenderung Menguat, Pasar Amati Langkah Trump

· Views 12
Bursa Asia Cenderung Menguat, Pasar Amati Langkah Trump
Bursa Asia Cenderung Menguat, Pasar Amati Langkah Trump. (Foto: Reuters)

IDXChannel - Bursa saham Asia cenderung naik pada perdagangan Rabu (22/1/2025), mengikuti penguatan di Wall Street semalam.

Menurut data pasar, hingga pukul 09.54 WIB, Indeks Nikkei 225 menguat 1,39 persen, sedangkan Indeks Topix yang lebih luas terapresiasi 0,94. Keduanya mencapai level tertinggi dalam hampir dua pekan terakhir.

Baca Juga:
Bursa Asia Cenderung Menguat, Pasar Amati Langkah Trump Makin Berkilau, Emas Antam (ANTM) Melonjak Rp15 Ribu per Gram

Kenaikan ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk tidak memberlakukan ancaman tarifnya, memberikan angin segar bagi pasar global.

Meski demikian, para investor tetap berhati-hati menjelang keputusan kebijakan moneter Bank of Japan (BOJ) yang akan diumumkan pekan ini. Para pejabat BOJ sebelumnya mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga.

Baca Juga:
Bursa Asia Cenderung Menguat, Pasar Amati Langkah Trump IHSG Dibuka Naik ke 7.227, Mayoritas Sektor di Zona Hijau

Selain itu, KOSPI Korea Selatan juga tumbuh 0,65 persen, ASX 200 Australia naik 0,33 persen, STI Index Singapura meningkat 0,07 persen.

Berbeda, Shanghai Composite turun 0,64 persen dan Hang Seng Hong Kong melemah 1,09 persen.

Baca Juga:
Bursa Asia Cenderung Menguat, Pasar Amati Langkah Trump ByteDance Berencana Bangun Insfrastruktur AI Senilai Rp195 Triliun di 2025

Wall Street Menguat

Indeks utama Wall Street menguat pada Selasa. S&P 500 dan Dow Jones ditutup di level tertinggi dalam lebih dari sebulan.

Investor merespons tindakan awal Donald Trump sebagai Presiden AS dengan optimisme, terutama karena ia tidak memulai masa jabatan keduanya dengan penerapan tarif menyeluruh seperti yang sebelumnya dijanjikan.

Mengutip MT Newswires, Trump tidak mengumumkan rencana konkret terkait tarif universal dan surcharges tambahan pada mitra dagang utama, tetapi menyatakan ia sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan tarif pada barang-barang dari Kanada dan Meksiko mulai 1 Februari.

Meskipun investor tetap berhati-hati terhadap ancaman tarif dan potensi perang dagang global yang dapat memicu inflasi lebih tinggi, Goldman Sachs menurunkan proyeksi kemungkinan penerapan tarif universal tahun ini menjadi 25 persen dari sekitar 40 persen pada Desember lalu.

"Ada rasa lega dan sedikit kejutan karena tarif tidak diumumkan dalam rangkaian perintah eksekutif pertama yang dikeluarkan kemarin," kata Kepala Strategi Pasar di BMO Private Wealth, Carol Schleif.

“Pasar cenderung menyimpulkan, mungkin dengan tepat, bahwa pemerintahan ini akan mengambil pendekatan yang lebih hati-hati."

Schleif menambahkan, investor berharap pemerintahan baru akan menggunakan ancaman tarif sebagai taktik negosiasi, dengan pendekatan yang selektif dan tidak serampangan. 

Namun, dengan kebijakan perdagangan yang masih belum jelas, Schleif memperingatkan pasar dapat mengalami volatilitas jika Trump melontarkan ide-ide awal terkait tarif, mengingat pasar belum mengalami koreksi 10 persen dalam waktu yang cukup lama.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 537,98 poin atau 1,24 persen ke 44.025,81.

S&P 500 menguat 52,58 poin atau 0,88 persen ke 6.049,24.

Sementara itu, Nasdaq Composite terkerek 126,58 poin atau 0,64 persen ke 19.756,78, mendekati level tertinggi sejak 6 Januari. (Aldo Fernando)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.