Harga Emas Turun Tipis, Fokus Tertuju pada Kebijakan Trump

IDXChannel - Harga emas turun tipis pada Kamis (23/1/2025), menyusul seruan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menurunkan suku bunga. Fokus pasar tetap pada dampak lebih luas dari kebijakan yang ia canangkan.

Berdasarkan data pasar, harga emas spot (XAU/USD) melemah 0,05 persen ke USD 2.754,85 per troy ons.

Baca Juga:

Empat Emiten Gelar RUPS, KUAS Bagikan Dividen Interim Perdana Hari Ini

Harga logam mulia tersebut sempat menyentuh level tertinggi dalam lebih dari tiga bulan pada Rabu, hanya terpaut USD26,72 dari rekor tertinggi sepanjang masa sebesar USD2.790,15 pada Oktober 2024.

Indeks dolar turun 0,10 persen, menjadikan emas yang dihargai dalam mata uang tersebut lebih murah bagi pemegang mata uang lain.

Baca Juga:

Delisting Awal Februari, Siap-Siap Transaksi Waran Abadi Nusantara (PACK-W) Segera Berakhir

“Sebagian dari pergerakan hari ini dipengaruhi oleh dolar, yang sempat menguat pagi ini sebelum akhirnya melemah, sehingga mendorong harga emas naik dari posisi terendahnya,” ujar Analis Pasar Senior di RJO Futures, Daniel Pavilonis.

“Pergerakan hari ini mencerminkan arah kebijakan dari Gedung Putih. Saya pikir volatilitas ini muncul karena antisipasi terhadap hal tersebut.”

Baca Juga:

Gandeng SLB, Barito Renewable (BREN) Dorong Percepatan Pengembantan Aset Panas Bumi

Berbicara di Forum Ekonomi Dunia, Donald Trump menekankan komitmennya untuk menekan inflasi dan mengumumkan rencana mendorong penurunan suku bunga secara langsung.

Ia juga mendorong negara lain untuk mengadopsi langkah serupa guna menghadapi tantangan ekonomi global.

Logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas cenderung diuntungkan dalam lingkungan suku bunga rendah.

Namun, trader memperkirakan peluang 99,5 persen bahwa Federal Reserve (The Fed) AS akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan 28-29 Januari mendatang, menurut alat FedWatch CME Group.

Ketidakpastian terkait rencana perdagangan Trump terus berlanjut setelah ia menyebut tarif impor dari Kanada, Meksiko, China, dan Uni Eropa kemungkinan akan diumumkan pada 1 Februari.

Kurangnya kejelasan terhadap kebijakan masa depan membuat pelaku pasar beralih ke aset safe haven seperti emas untuk melindungi diri dari volatilitas.

“Dengan begitu banyak ketidakpastian sekarang, saya membayangkan emas mungkin akan berhenti sejenak bersama pasar lainnya, sambil menunggu kejelasan tentang apa yang benar-benar akan diimplementasikan,” kata Pavilonis.

Trump juga mengancam Rusia dan negara-negara lain yang terlibat dengan pajak, tarif, dan sanksi jika kesepakatan untuk mengakhiri perang di Ukraina tidak segera tercapai. (Aldo Fernando)